Sabtu, 18 September 2021

bukan sekedar kuantitas tapi kualitasnya

Dalam sebuah hadist di ceritakan bahwa Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245). 


Dari hadist tersebut ada pelajaran  apa yang bisa kita ambil? 


Jika kita cermati seksama, dari situ kita temukan inti dari kisah kenapa wanita itu mendapat ampunan, pertama yaitu ketulusan dan totalitas dalam berkorban.


Kedua, Bagaimana ia bisa tetep mau berkorban untuk mendahulukan binatang yang kehausan dari pada dirinya sendiri yang sama sama kehausan. 


Begitulah nilai suatu pengorbanan, ia tidak hanya dinilai tinggi karena jumlah,  Semua ada porsi sesuai kemampuan, kadang kita meremehkan mereka yang mampu berdekah 10ribu dan membanggakan mereka yang bersedekah 100ribu. Bener secara jumlah 10ribu lebih sedikit, dari 100rbu. 


Hal itu akan berbeda nilainya jika 10ribu itu satu satunya harta yang ia punya untuk disedekahkan  dibandingan 100 ribu tetapi ditabungannya masih tersisa 1 juta. 


Jadi sesuatu itu bernilai bukan hanya dilihat dari seberapa banyak jumlahnya namun seberapa bernilainya.


Liat kenapa abu bakar dijamin masuk surga?  Dari satu sisi kisah diperang tabuk saat semua sahabat nabi kesulitan, abubakar menginfaqkan semua hartanya untuk perang, dan ketika ditanya Rasullalah apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu maka abubakar menjawab Allah dan Rasulnya. 


Begitu halnya abdurahman bin auf, ia tinggal kan semua kemewahan hdpnya untuk bisa ikut hijrah bersama Rasulallah, sehingga beliau wafat dengan kain kafan yang ketika ditarik keatas kakinya keliatan dan ketika ditarik kebawah kepalanya keliatan. 


Dari itu semua kita mustinya faham bahwa nilai penghargaan tertinggi dari sebuah pengorbanan bukan sekedar kuantitas tapi kualitasnya.

0 komentar:

Posting Komentar