Selasa, 16 September 2014

Cobalah Untuk Bertanya



Sering kali kita mengatakan bahwa kita yang dilupakan tanpa kita mengerti sebenarnya kita sendirilah yang melupakannya.

Kita tak pernah menanya pada mereka yang kita bilang melupakan, kita tak pernah menanya apa bener dia lupa atau kita yang lupa.

Tidak taukah kita bahwa mereka setiap saat mengingat kita. Setiap waktu selalu ada namamu di ingatnnya.  Tidak sadarkah saat kita mengingatnya sebenarnya dia juga sedang mengingat kita. 

Menyakitkan memang tapi taukah dia lebih sakit dari kita. Menyedihkan memang tapi taukan dia lebih sedih. Tersiksa memang dilupa tapi pernahkan kita menanya sakit tidak dia selalu ingat kita.

Kenapa pagi enggan datang setelah malam kelam itu  pertanyaan yang selalu muncul di pikiran mereka yang kita bilang lupa. 

Mudah kita mengatakan dia lupa, tapi tanpa menanya bagaimna dia stres , tersiksa untuk selalu menatap penuh harap agar kereta api bisa lewat di halte bus. Mustahil rasanya bukan kereta akan lewat di halte bus, tapi dia selalu tegar untuk tetap mengaharap itu bisa terjadi.

Kita sering mengatakan dia tak menunggu kita tapi tidakah kita menanya mereka dalam ketidak pastian tetap tegar menunggu.

Sering kita hanya merasa dan menilai dari sudut pandang kita dan kita sering lupa menanya sudut pandang orang.

Ingatlah sebenarnya kamu memiliki rasa yang sama dengan orang yang kamu bilang lupa. Cobah menanya sebelum mengatakan itu semua.

0 komentar:

Posting Komentar