Senin, 08 September 2014

Maafkan Aku








Sejenak terhenti suapan nasi kemulut sayup sayup ingatan kertuju pada ibu, ayah dan adik tercinta, terbersit pertanyaan dikepala, mereka makan apa hari ini? makan tidak mereka, disini Ku bisa makan enak begini bagaimana dengan kalian disana.

Ku coba pejamkan mata sesaat untuk menenangkan pikiran dan mencoba berdamai dengan hati dan ku katakan cuma sekali kali aja ko, dan itu juga perusahaan yang bayar, gak papa ko.

Ku coba alihkan pandangan ke kaca, terlihat banyak orang berlalu lalang disana sehingga menambah duka rasanya, hari ini ku bisa makan seperti ini karena jerih payah kalian untuk pendidikanku dulu, ku bisa santai itu semua berkat usaha kalian saat masa msa sulit ku dulu, ku bisa beginipun berkat kalian.

Ibu, ayah, dan adik  ku tercinta bagaimna kalian disana, makan apa hari ini, adakan yang dimakan hari ini. sedang apa kalian hari ini, semoga bisa santai seperti aku..

Ibu, ayah n adik ku tercinta maaf, aku makan lebh enak dibandingkan kalian. Maaf saat ini kita belum bisa bersama untuk menikmati makanan yang sama dengan rasa yang sama.

maafkan daku, bila daku lebih bisa santai, lebih bisa memilih makanan apapun yang kumau, bisa membeli apa apa yang daku suka tanpa musti bersusah payah, Terima kasih ayah, ibu, dan adik ku tercinta maaf daku kerena belum banyak yang mampu ku perbuat untuk kalian.

0 komentar:

Posting Komentar