Duhai
hati, bagaimana kabar mu hari ini, masihkah akhirat menjadi tujuan dari
perniagaan mu di dunia yang fana ini. Masihkah Allah yang mengihasi mu di pagi ini.
Sudah lama rasanya aku tidak menyapa mu, tidak lupa kan kamu dengan pencipta mu
yaitu Allah.
Duhai
hati, sudah lama rasanya kita tidak bersua dan bertegur sapa. Rindu rasanya saat
kia saling menyapa. Aku juga rindu kau yang dulu yang selalu tegar seperti batu
karang. Akankah engkau baik baik saja
saat ini? Doa ku semoga baik baik saja dan jangan ada duka diantara kita.
Duhai
hati, akhir-akhir ini ku liahat kamu murung dalam kesedihan. Kenapa ? apakah
kerana yang kamu usahakan tidak menjadi kenyataan? Jangan berduka, Tenanglah
duhai hati kalaulah hal itu diperuntukkan untuk mu maka ia akan kembali pada
mu.
Jangan
bersedih duhai hati, selalulah doa ini menjadi penawar kala kamu berduka “Ya
Allah, jadikanlah aku ridha dengan apa yang Engkau tetapkan dan jadikanlah
barakah apa yang telah Engkau takdirkan. Sehingga, tidak kepingin aku untuk
menyegerakan apa yang Engkau tunda, dan menunda apa yang Engkau segerakan.
Aamiin."
Duhai
hati, jangan biarkan dirimu kusam karena debu, jangan juga biarkan dirimu berjibaku
dengan kesedihan yang berkepanjangan karena hal-hal yang tidak kamu inginkan.
Ingatlah bahwa bukan kali ini saja kan, kita melaui suka atau duka bersama.
Sudah tidak bisa dihitung rasanya kita bersama
dalam meleawatinya. Bukankah banyak
pelajaran yang kita dapatkan, banyak kebahagian dalam kesedian juga disana.
Duhai hati Janganlah bersedih kita tidak
sendiri ada Allah yang selalu ada untuk kita.
Tetaplah
tegar dan Janganlah bersedih jika harapan belum menjadi kenyataan. Ingatlah duhai
hati akan selalu ada harapan ditengah kesulitan. Janganlah berduka, kita masih
memiliki Allah Yang Maha Besar atas harapan harapan besar kita. Janganlah
berduka duhai hati, bukankah kemaren diwaktu kamu bersedih dan putus asa Allah
gerakkan kamu untuk menemukan hadis Qudsi yang sangat indah itu dalam buku yang
baru kamu kebi dan kamu baca. Taukah kamu bahwa hal Itu tidak kebetulan itu adalah cara Allah
menjawab setiap harapan dan setiap penghambaanmu di sepertiga malam dan
seketika juga IA menghilangkan keputus asaan itu dan menggantikannya dengan
ketenangan bukan.
Jangan
berduka Duhai hati, kala kesedihan menghampiri lagi mari kita kembali kepanya
NYA dengan mentadaburi lagi hadist qudsi yang sangat indah ini: “Demi
kemuliaan dan kebesaran-Ku dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-Ku
di atas arasy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain
Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata
manusia. Aku singkirkan dia dari dekat-Ku, lalu Kuputuskan hubungan-Ku
dengannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku
ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan? Padahal sesungguhnya kesulitan
itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya? Mengapa dia
berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu
itu tertutup? Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa
memohon pertolongan dari-Ku.
Siapakah
yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan?
Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena dosa-dosanya yang besar, lalu Aku
putuskan harapannya? Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu-Ku lalu tidak Aku
bukakan?
Aku
telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan angan-angan dan
harapan seluruh makhluk-Ku. Akan tetapi, mengapakah mereka malah bersandar
kepada selain Aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-hamba-Ku, tetapi
mengapa mereka tidak puas dengan perlindungan-Ku?
Dan
Aku pun telah memenuhi langit-Ku dengan para malaikat yang tiada pernah jemu
bertasbih pada-Ku, lalu Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu
antara Aku dan hamba-hamba-Ku. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada
kata-kata-Ku?
Tidakkah
mereka mengetahui bahwa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan,
tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali Aku? Akan tetapi, mengapa Aku melihat
mereka, dengan segala angan-angan dan harapannya itu, selalu berpaling dari-Ku?
Mengapakah mereka sampai tertipu oleh selain Aku?
Aku
telah memberikan kepadanya segala kemurahan-Ku apa-apa yang tidak sampai harus
mereka minta. Ketika semua itu Aku cabut kembali darinya, lalu mengapa mereka
tidak lagi memintanya kepada-Ku untuk segera mengembalikannya. Tetapi malah
meminta pertolongan kepada selain Aku?
Apakah
Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika dimintai tidak Aku berikan?
Apakah Aku ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba-Ku? Tidakkah dunia
dan akhirat itu semuanya milik-Ku? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada
di tangan-Ku? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat-Ku?
Tidakkah
hanya Aku tempat bermuaranya semua harapan? Dengan demikian, siapakah yang
dapat memutuskannya dari-Ku?
Apa
pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan Aku berkata
kepada semua penduduk langit dan bumi, ‘Mintalah kepada-Ku! Aku pun lalu
memberikan kepada setiap orang, apa saja yang mereka inginkan.
Dan
semua yang Kuberikan itu tidak akan mengurangi kekayaan-Ku meskipun sebesar
debu. Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedangkan
Aku mengawasinya?
Sungguh
alangkah celaka orang-orang yang terputus dari rahmat-Ku. Alangkah kecewanya
orang-orang yang berlaku maksiat kepada-Ku dan tidak memerhatikan Aku dan tetap
melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada malu kepada-Ku "{Dari Ibn Husain dan diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, Imam Muslim & At-Tirmidzi serta Ibn Hibban}”
Duhai
hati betapa Allah SWT sangat menyayangi kita, karenanya mari kembalikan
segalanya pada NYA. Darinya kita berasal dan kepada-NYA kita akan kembali. Duhai
hati, Kalaulah harapan belum menjadi kenyataan mari koreksi diri, mungkinkah
selama ini kita tidak sadarkan segalanya kepada NYA, kalaulah ia muli sekarang
mari kita sandarkan segalanya pada NYA.
Jangan berduka duhai hati, ingatlah selalu
bahwa ada yang menyayangi kita melebihi siapa pun di jagad raya ini, taukah
duhai hati siapa DIA ? DIA adalah ALLAH SWT, Tuhan yang menciptakan kita.
0 komentar:
Posting Komentar