Minggu, 19 Juni 2016

Untukmu yang aku pun tak tau engkau berada dimana

Aku tak tau kenapa hal ini terjadi, aku juga tak tau kenapa ini semua menimpa, namun apapun itu aku bersyukur atas apa yang menimpa. Rasa memang  tidak memandang siapa dia, rasa tidak memandang berapa jauh jarak, rasa tidak memandang suku atau usia karena rasa memang tidak butuh lagika.

Rasa itu datang saat ku gundah, saat semua tak tentu arah. Saat ku tak tau ku harus melangkah. Begitu istimewa hadirnya. Begitu luarbisa keberadaannya. Begitu kuat untuk mengusahakan rasa ini tetap ada, biar berapa banak jatuh, maka akan sebanyak itu juga bangkit, Biar berapa jauh jarak memisahkan tetapi harapku rindu  ini sampai pada pemiliknya.

Pemilik rasa yang tak tau sekarang kamu dimana, kau segalanya bagiku, yang tak terpisah oleh waktu dan keadaan yang selalu berusaha memisahkan segala yang ada.  Biarlah mamamu tak setuju,  keluargamu juga melarang dan seisi dunia menolak, Tetap ku katakan bahwa engkaulah pemenang di hatiku. kaulah bintang hatiku, kaulah segalanya bagiku. Takkan ada yang lain yang mampu goyahkan rasa ini, Karena engkaulah ku mengerti kenapa ku musti hidup sampai saat ini, karena engkaulah kumengerti seberapa penting arti  detik demi detik ang kulalui. Semua takan terpisah oleh waktu ataupun keadaan

Sudahlah jangan kau usik lagi rasa yang tertanam di hati karena semua akan ku bawa sampai batas ujung usia. Kamu segalanya untuk ku, tak peduli banyaknya orang yang menolak, banyaknya orang yang mengatakan tidak tetapi tetap kukatakan bahwa rasa ini akan ku simpan sampai kapanpun.

Rasa selamanya tersurat bukan tersirat, walaulah bibir mengatakan tidak tetapi mata tetap pancarkan hadirnya. Walau suara mampu ungkapkan kata tidak tetapi desah napas takan bisa dustakan keberadaannya.

Meski banyak yang melarang, tetap Ku akan datang lagi, Ku tunjukkan kesungguhan, ku Untuk miliki dirimu seutuhnya. seutuh keridoan dan cinta Illahi. Mendekatlah jangan menjauh karena rasa tak baik bila berjauhan. kaulah pemenang saat keresahan dan kepesimisan datang.

Memang bukan aku yang menentukan ku hanyalah insan biasa yang hanya bisa mengusahakan. “Dan Tuhan-mu Menciptakan dan Memilih apa yang Dia Kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. Dan Tuhan-mu Mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dia-lah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan dan kepada-Nya kamu dikembalikan. (QS Al-Qashas 68-70)


Namun apapun itu “Wahai Allah, bahwasanya aku mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, jika adanya, Engkau ketahui bahwa urusan ini adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibat urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu. Wahai Allah tetapkanlah buatku urusan yang baik saja bagaimanapun adanya kemudian jadikanlah aku ridha dengan ketetapan MU itu.

0 komentar:

Posting Komentar