Tak ada critanya rembulan menyalahkan mentari yang mengusirnya untuk pergi, begitu halnya mentari juga tidak pernah menyalahkan malam yang telah mengusiknya untuk tetap menyinari hari.
Tidak pernah juga kita dapati Kayu berusaha untuk menyalahkan Api yang telah membuatnya menjadi tak berarti lagi. Begitupun air, ia tidak pernah berusaha mencari kesalahan kopi kenapa ia mengubah kejernihannya.
Dalam hidup, tidak perlu saling menyalahkan, tak perlu saling mencari kesalahan. Tak perlu juga merasa paling sempurna. Semua kita pasti punya salahan karenanya sadari jika kita Semua tercipta untuk seling menyempurnakan dari ketidak sempurnaan kita.
Lihatlah jika bukan karena gula air akan terasa hambar tanpa rasa dan jika bukan karena api kayu tidak akan mampu menghangatkan.
Dari kekuranganlah kita mampu memberi kebermanfaatan. Begitu halnya Allah hadirkan susah dan senang itu semua hanya digunakan untuk saling memberikan nilai dan hikmah kebermanfaatan pada makluknya.
Makanya Tidak perlu menyalahkan, baik itu kesedihan atau kebahagiaan. Karena semua pasti ada hikmahnya.
Bukankah kalau bukan karena kesedihan bahagia itu menjadi hanya dan tidak nyata terasa bagi kita.
Kalau begitu tidak perlu menyalah, tak perlu juga menangi apa yang telah terjadi. Karena darinyalah kita bisa tegar setegar batu karang yang tetap kokoh dalam deru ombak yang tak berkesudahan.
Syukurilah apapun itu, terima segala kondisanya, baik apapun yang menimpa, baik apapun yang kita terima, dan yakinlah apapun yang menimpa semua sudah ada ketetapannya.
Ia tak akan menghinakanmu dengannya, bahkan sebaliknya. apapun yang Allah tetapkan pada kita pada akirnya semua akan indah jika kesabaran dan keridhoaan hadir membersamai prosesnya.
0 komentar:
Posting Komentar