Lihatlah manusia itu sama jangan bedakan karena harta atau tahta karena memang itu semua hanya titipan tuhan. Bisa saja hari ini ada dan esok habis tak tersisa seperti pembelajaran yang diberikan qorun.
Tak ada yang tak mungkin dalam hidup ini saat ini mungkin kamu dipandang rendah karena harta, tapi esok bisa saja kamu akan sanjung karenanya juga.
Makanya saat diatas jangan semena mena dan saat dibawah jangan juga menganggap paling hina dan menderita.
Semua hanya pemberian tuhan dan ada masanya akan diminta untuk dikembalikan.
Berkacalah pada sejarah salqh satunya Al-Malik al-Ẓāhir Rukn al-Din Baibars al-Bunduqdar, ia seorang budak yang dijual Pada tahun 1242, karena kekalahan perang dengan pasukan mongol.
Ayah dari baibar juga seorang budak yang membeli dirinya sendiri kepada majikannya untuk bisa merdeka.
Karena ia orang biasa yang tidak bergelimang harta sehingga banyak tetangganya mencaci dan merendahkan ia saat dalam kesulitan namun ia selalu sabar dan berbaik sangka pada ketetapan tuhan, hingga pada akirnya ia dibeli oleh penguasa Ayyubid di Mesir, Sultan As-Salih Najm al-Din Ayyub yang kemudian mengirimnya untuk melakukan pelatihan militer di sebuah pulau di Nil.
Selama pelatihan, Baibar menunjukkan kemampuan militer yang gemilang dan saat dia lulus, Baibar ditunjuk sebagai komandan pasukan pengawal pribadi Sultan mamaluk pertama.
Dan selanjutnya mengabdi sebagai komandan pasukan garis depan Mameluk ketiga yang mqmpu mengalahkan Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut di Palestina. Baibar dinobatkan sebagai Sultan Mameluk 4 yang menggntikan sultan mamaluk 3 yang terbunuh.
Ia juga seorang panglima perang yang berhasil mengalahkan Pasukan Salib ke-7 dan mengalahkan (Arsuf, Athlith, Haifa, Safad, Jaffa, Ashkalon, Caesarea) Pada tahun 1263. Pada tahun 1266, berhasil mengalahkan pasukan Armenia di Sisilia.
Begitulah hidup dengan pengajarannya. Sehingga abadi dalam ingatan dan catatan agar kita paham jika sejarah itu tidak hanya untuk dikenang tapi bisa saja terulang.
0 komentar:
Posting Komentar