Muhammad Yusuf

Saat terjatuh, ingatkan pada diri ini bahwa kita pernah berdiri.

Muhammad Yusuf

Saat putus asa melanda ingat senyum orang orang tercinta yang selalu mengharap kita tetap tegar dan terus maju.

Muhammad Yusuf

Dari ulat bulu tuhan jadikan kupu kupu. Maka tak sulit bagi tuhan untuk menjadikan kesulitan menjadi awal dari kemudahan.

Muhammad Yusuf

Jangan bersedih, kaulah terindah yang tercipta di dunia, kaulah teristimewa yang pernah terlahir kedunia.

Muhammad Yusuf

aku memohon kebaikan atas rasa yang telah Engkau beri,Karena yakinku apapun yang tercipta pasti ada tujuannya.

Jumat, 31 Juli 2015

Minat??

Sering kita mengatakan  "aku gak minat", tapi taukah kita apa itu minat ? atau jangan jangan kita sering mengatakan tapi gak tahu artinya? tapi gak usah terlalu dipikirin, berikan kita ulas apa sich minat itu sebenarnya.
Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Hal ini karena dengan tumbuhnya minat dalam diri sesorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalan jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari.
Menurut Syah (2008) Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Begitu pun dengan Slameto (2010) mengatakan bahwa Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.

Rabu, 22 Juli 2015

Apa yang harus aku lakukan!!!

Sahabat, Apapun yang terjadi hari ini. Apapun yang menimpa kita saat ini. Seberat apapun itu dan sesakit apapun itu terasa semua tidak melebihi batas kuat pundak kita dalam memikul. “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al Baqarah: 286)

Suka ataupun duka.  Ingatlah bahwa Tidak ada kesulitan yang selamanya. Semua masih bisa membaik dengan uapaya, kesabaran. karenanya Jangan menyerah. “5. sesunggguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudan” (QS Asy Syarh: 5-6).

Mungkin kita bertanya kapan kemudahan itu datang ? “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS Albaqarah: 214)

Kalaulah pertolongan Allah deket apa yang harus dilakukan ? Hal yang harus dilakukan adalah bersabar hingga pertolongan itu datang. “Dan Ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik. (QS Yunus; 109)

“Maka Bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji tuhanmu pada waktu pagi dan petang”. (QS Ghaafir: 55).


Kepada Mu ku sandarkan segalanya

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.

Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.

Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.


Ya Allah aku berlindung kepadamu atas permohonan yang aku tidak mengerti hikmahnya. Ampuni aku apabila aku meminta sesuatu yang aku tidak tahu hikmahnya dan aku memohon, Jadikanlah cinta ku padamu melibihi cinta ku kepada diriku sendiri, keluargaku, dunia dan seisinya. Jadikanlah cinta Mu dan keridhaan Mu adalah muara dari setiap usahaku. Hanya kepada Mulah aku meminta dan hanya kepada Mu juga aku memohon. Tiada daya kekuatan kecuali karena pertolongan Mu. Ya Allah kusandarkan semua urusanku kepadamu, Engkaulah Yang Maha Pengasih dan Penyayang maka sayangilah kami dan kasihanilah kami atas kelemahan dan kekurangan kami. Ya Allah aku memohon kebaikan dan keberkahan kepada Mu atas setiap usaha yang aku lakukan. Aamiin.

Sabtu, 11 Juli 2015

Jangan Pernah Menyerah !!!

Jangan menyerah, dan jangan pernah menyerah teruslah melangkah walau apapun yang akan terjadi. Tetap bertahan dan teruslah berjuang walau lelah dan gundah selalu selimuti langkah saat meniti hari.

jangan menyerah, walau Kau diacuhkan, jangan pula kembali pulang, walau kau di diamkan, janganlah kau bermalas malasan walau Kau ditinggalkan, jangan merasa kesepian karena Allah selalu bersamamu.

Biarkanlah mereka menari diatas tangisanmu, biarkanlah mereka bersorak sorai atas kegagalan mu, tataplah maju dan jangan hiraukan itu, terus melaju hingga luka itu tidak lagi membuatmu pilu.

Ingatlah tentang apa-apa yang mereka lakukan padamu saat ini. Biar nanti kumu ingat siapa yang telah mengaacuhkanmu waktu itu, biar kumu tahu siapa yang mendiamkan ku kala itu, biar kamu tidak lupa siapa yang meninggalkan mu, biar nanti saat mimpi telah jadi nyata, kamu tau siapa saja yang tulus dan tidak, siapa yang tulus membantu dan siapa yang selalu dan siapa yang tidak.

Tanamkan dalam ingatan tentang apa-apa yang mereka lakukan disaat kita kekuragan, hujamkan dalam ingatan tentang caci dan makian yang merea lakukan saat semua terasa tiada harapan. Biar nantinya saat semua telah jadi nyata kita tidak salah dalam menyantuni siapa siapa yang meremehkan mu saat itu. Biar nantinya kita bisa memberikan manfaat pada mereka yang pura pura tidak tau kalau kamu membutuhkan mereka. Biar nantinya kita bisa membeli tawa-tawa mereka dan biar nantinya mereka yang pernah membuat kita berduka dan hina tetap bangga karena sempat bersama kita.

lihatlah kawan dan perhatikan pagi itu pemula datangnya siang. jangan sampai kamu bersemangat mencerca gelap pagi tapi kamu tidak sadar siang akan datang satelahnya.


hidup itu maju bukan mundur. hidup itu perjuangan bukan permainan. hidup itu butuh tantangan, bukan ketakutan akan ketidak nyamanan. hidup itu butuh keoptimisan dan totalitas perjuangan, bukan kesederhanaan perjuangan.

Sabtu, 04 Juli 2015

Bagaimana kabar diri kita bersama ramadhan tahun ini?

Selamat malam sahabat, bagaimana kabar mu hari ini? Semoga sehat selalu dan semoga malam ini cinta Allah masih selalu mendekap keimanna kita. Sahabat taukah, bahwa malam ini adalah malam yang ke 18 di bulan ramadhan. Itu artinya sudah hampir seperdelapan dari keseluruhan bulan ramadhan telah meninggal kita. Kalaulah kita analogikan sebagai seorang manusia yang hidupnya berkisar 63 tahun maka seperdelapanya berarti 40 tahun. Diusia yang ke 40 seperti yang kita tau harusnya sesosok manusia sudah masuk dalam fase perkembangan dewasa akhir. Selayaknya orang dewasa, maka ia akan tumbuh layaknya padi yang semakin merunduk karena isinya semakin berisi.

Bagaimana dengan kita, sudah semakin baguskah ibadah kita hari ini, sudah semakin cantikkah keimanan kita hari ini, sudah semakin baikkah aklak kita hari ini? bagaimna Shalat 5 waktu kita, sudahkah berjamaah kemasjid, Tilawah kita juga bagaimna, Qiamulail kita, ?  suadah baikkah? Kalua sudah maka memang perjalannan puasa kita sudah sesuai dengan ketentuannya, bila belum maka perlu kita koreksi apa yang tidak sesuai? mari introfeksi diri kita, apa yang belum benar pada diri kita? Apa yang masih salah? Apa yang kurang adan apa yangm musti kita perbaiki?

Kalaulah pertumbuan manusia sesuai fase perkembangannya, maka diseperdelapan hidupnya, pasti dia akan tumbuh sebagai sosok manusia dewasa yang semakin bijak, seperti padi semakin menua pastinya semakin baik dan semakin merunduk.

Disadari atau tidak sudah seperdelapan perjalanan bersama ramadhan untuk menuju derajat takwa telah kita lalui bersama, sudah seperdelapan perjalanan juga untuk menggapai cinta Allah SWT. “Wahai kaum Mukmin, kalian diwajibkan shoum, berpuasa sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa, sanggup menahan hawa nafsu.” (QS Al-Baqarah: 183).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, Allah berfirman yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat ini, seraya menyuruh mereka agar berpuasa. Yaitu menahan dari makan, minum dan bersenggama dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala. Karena di dalamnya terdapat penyucian dan pembersihan jiwa. Juga menjernihkannya dari pikiran-pikiran yang buruk dan akhlak yang rendah.

Allah menyebutkan, di samping mewajibkan atas umat ini, hal yang sama juga telah diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum mereka. Dari sanalah mereka mendapat teladan. Maka hendaknya mereka berusaha menjalankan kewajiban ini secara lebih sempurna dibanding dengan apa yang telah mereka kerjakan.(Tafsir Ibnu Katsir 1/313).

Firman Allah tentang puasa teruntuk orang yang beriman, dan semoga kita menjadi bagian dari orang orang yang beriman. Selain itu di dalam bulan Ramadan terdapat penyucian dan pembersihan jiwa serta menjernihkan diri dari pikiran-pikiran yang buruk dan akhlak yang rendah.


Singkat kata Ramadhan adalah bulan tarbiyah atau bulan pendidikan. Dalam setiap pendidikan pasti mengusahakan perbaikan kearah yang lebih baik. Kalaulah begitu adakah perbaikan pada diri kita? sudah sejernih apa hati pikiran kita dari sebelumnya, sudah bersihkah hati kita dan sudah semakin sucikah diri ini dari kemaksiatan. Ingat bahwa “Barangsiapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung, sedangkan barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi dan barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah”. (HR Bukhari). Somaga Ramadhan kali ini adalah ramadhan teristimewa dari Ramadhan ramadhan yang pernah kita lalui sebelumnya, semoga ramadhan hari ini, menjadi Ramadhan terbaik dari Ramadhan ramadhan yang pernah bersama kita dan semoga Berbaikan diri yang terjadi hari ini tetap terjaga di hari-hari paska Ramadan tahun ini. Aamiin.

Ku Ingin Berdialog Langsung dengan Mu Ya Allah

Hari ini sabtu, 04 juli 2015 jam 13.00 WIB. Dalam kesendirian kutundukkan wajah ini, dan kepala ini karena rasa sedih melanda begitu hebatnya dan tidak mampu rasanya untuk berkata apa-apa. Beriring dengan itu, air mata tak mau mengalah ikutan mengalir, sesak rasanya dada ini atas apa yang manimpa, namun ku coba untuk berdamai dengan menyakinkan diri pada Firman Allah yang melekat di pikiranku : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” QS Al Baqoroh 286, ku yakinkan ada sisi lain yang kamu tidak tau maka janganlah bersedih. Namun air mata tak mengerti hatipun tak bisa untuk diajak damai.

Ku tundukkan kepala ke lantai dan ku mengadukan rasa sesak hati dalam sujut ini, ku curahkan semua kepada Mu, Ya Allah ku memohon cinta Mu, cinta orang yang  mencintai Mu, perbuatan yang mengantarkan pada cinta Mu. Ya Allah Ya Rahman Ya rahhim jadikan cinta kepada Mu melebihi cintaku pada diriku, keluargaku, dan dunia seisinya. Ya Allah ku memohon kebaikan atas cinta yang engkau tanamkan pada dirikutu tanpa ku meminta nya, ku memohon kebaikan atas keyakinan yang Engkau kuatkan.

Ku ulang dan terus ku ulang untuk berdoa, “Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah”. Air mata ini terus menjadi dan tidak terhenti, bahkan dada ini bertambah sesak rasanya.

Rasa hati ingin langsung ku berdialog dengan Mu ya Allah, namun sadarku siapalah aku, aku hanyalah manusia biasa yang banyak dosanya mana akan bisa berdialog denganmu Ya Allah. Teringat di pikiran Sabda Rasulullah saw: “Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabb-nya, hendaklah dia membaca Al-Qur’an (HR Ad-Dailami dan Al-Baihaqi).

Ku angkat kepala ku, kusapa air mata yang masih membasahi mata, dan ku ambil mushab yang ada di tumpukan buku yang selalu ku baca, selanjutnya Ku buka lembar demi lembar untuk memulai membacanya. Kutemukan penanda baca sebagai tanda ayat terakir yang ku baca yaitu surat Al baqoroh ayat 78. Ku awali dengan membaca “Bismillahirrohmanirrohim”  dan langsung ku mulai membaca ayat 78, dengan terbata bata karena air mata sedikitpun tidak berhenti, sesak juga terus menjadi. Ayat demi ayat terus ku baca, saat membaca ayat 214 : “am hasibtum an tadkhuluu aljannata walammaa ya/tikum matsalu alladziina khalaw min qablikum massat-humu alba/saau waaldhdharraau wazulziluu hattaa yaquula alrrasuulu waalladziina aamanuu ma’ahu mataa nashru allaahi alaa inna nashra allaahi qariibun” air mata ini bertambah deras dan terus menjadi-jadi, ko bertanya dalam hati ada apa ini, dan tergerak hati untuk mentadaburi apa artinya tidak menunggu lama langsung ku tadaburi arti ayat 214: “Yang artinya Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. Berhenti sejenak untuk mengulang ulang membaca sambil air mata terus terurai, dan terbersit pertanyaan dihati, ini jawabannya Ya Allah”. Wallahu A’lam. Bukannya armata terhenti namun menjadi.

kulanjutkan tilawah pada ayat berikutnya yaitu ayat ke 215. Sesampai ayat ke 225, air mata mulai terhenti dan sesak terkurang. Saat tilawah memasuki ayat 249 dan masuk ke ayat 252 air mata ini mengalir lagi tidak tau kenapa. Ku putuskan kembali untuk mentadaburi apa arti yang terkandung di ayat 252: “Maka tatkala Thālūt membawa tentaranya, dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barang siapa di antara kamu meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku, kecuali menciduk seciduk dengan tangan. Kemudian mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thālūt) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jālūt dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”  Tidak ada yang tidak mungkin kalaulah Allah yang menghendaki, walau seluruh penduduk bumi bersekutu untuk menggagalkannya. Sabar dan pertolongan Allah deket mampu mendamakai rasa hati untuk kali ini namun terbersit keraguan inikah jawabannya, maka aku lanjutkan tilawah diayat ke 252.

Keraguan itu mulai hilang setelah ku tadaburi Arti ayat terakir yang ku baca yaitu ayat 252 yang artinya “ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan engkau (Muhammad) adalah benar-benar seorang rasul.”

Rabu, 01 Juli 2015

Untuk Apa Bersyukur?

Begitu banyak nikmat telah kita terima dari Allah SWT. Baik nikmat sehat, nikmat islam, nikmat kesempatan dan banyak lagi nikmat nikmat allah yang luput dari pengetauhan kita. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18). Begitu banyaknya nikmat Allah, sehingga Kalau dunia ini kita jadikan sebagai kertas, dan lautan sebagai tinta, maka lautan akan mongering dan bumipun tidak akan mampu menampungnya.

Hari ini kita masih bisa tersenyum bahagia dan masih bisa hidup dalam kecukupan. Hari ini kita juga masih bisa bernafas, disaat banyak orang untuk bernafas saja tidak bisa. Hari ini kita masih bersendagurau, disaat banyak orang bersedih dan terbaring sakit di rumah sakit. Kita memiliki tempat tinggal yang layak, sementara banyak orang harus hidup di jalanan dalam kecemasan. kita masih pernah mendap cinta dari rang orang tercinta, sementara banyak orang yang sama sekali tidak kenal apa itu dicintai. kita saat ini dalam keadaan kenyang, semantara jutaan orang disana di waktu yang sama merasakan kepedihan akibat kelaparan.

Bukankah Kita jauh lebih beruntung, dibandingkan banyak orang di luar sana. Kalaulah lebih beruntung, mari kita Tanya pada diri kita sendiri, kapan terakir kita bersyukur? Apakah hari ini sudah bersyukur? Kalaulah belum. Mari kita tadaburi Qur’an surat Arrahman ( Maha Pemurah). bukankah di dalam Qur’an surat Arrahman ada 31 ayat yang diulang-ulang, ayat yang menanyakan nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan? "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55]).

Sehat itu nikmat, islam itu nikmat, kecukupan itu nikmat. Alasan apa lagi yang kita punya, sehingga enggan meluangkan waktu untuk beribadah dan berdialog dengan-Nya melalui Al Quran? apa yang ditunggu, ataukah menunggu nikmat itu dicabut dan baru sadar sehat, iman dan islam itu berharga?. “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memegang pundakku, lalu bersabda : Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata : “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. [HR. Bukhari]

Taukah, Rasulullah adalah makluk pilihan yang kesalahannya telah dijamin diampuni Allah, saja untuk bersyukur beliau selalu qiamulail hingga kakinya bengkak. Diriwayatkan dari AlMughirah bin Syu'bah ra, dia berkata: Nabi Saw berdiri (sangat lama) dalam solat sunat di malam hari sehingga kedua telapak kakinya atau kedua betisnya bengkak, kemudian Rasulullah Saw ditanya mengenai hal itu,[footnote 1] maka beliau menjawab, "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?" [HR Bukhari 1130]. Bagaimna dengan kita yang bukan orang istimewa, sudahkah mengunakan waktu kita untuk bersyukur? Kalaulah belum apa yang kita sombongkan? Bukankah hanya kepada allah kita bergantung Kalaulah tidak mau bergantung pada siapa lagi kawan? Mau meminta kepada siapa lagi? Kalau bukan pada allah. 

Dari Allah kita berasal dan kepada-Nya kita kembali. Maka selayaknya kita gunakan waktu kita untuk selalu bersyukur, dengan beribadah dan tilawah. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7). Dengan selalu bersyukur maka, Allah akan menambah nikmat kita. Kalau dengan bersyukur nikmat akan ditambah, maka tidak ada alasan rasanya untuk tidak bersyukur.


Kalaulah kita pinter pasti kita akan bersyukur, karena orang pintar pasti tidak akan menyia-nyiakan keuntungan yang Allah beri, kecuali memang kita tidak pintar (Bodoh).