Selasa, 03 Februari 2015

Ku kembalikan rasa ini pada pemiliknya

 Duhai Ukti … “namamukah yang tertulis di lauh mahfuz sana sebagai jodoh yang dicipta Tuhan untuk ku?” , “engkaukah yang akan menemani ku di sepanjang  jalan menuju syurga? Kamukah yang akan menemani ku di sisa usia yang Allah telah gariskan dan Apa dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agama ku?” ini pertanyan yang selalu muncul di benakku.  aku tidak tahu apa jawabannya dan kamupun juga pasti tidak tahu. Namun begitu kita pasti sama-sama tahu bahwa jawaban dari pertanyaan ini ada pada ALLAH, dan bukan dihati ku atau hatimu. Jiak kamu tercipta bukan untuk ku, haruskah aku marah kepada ALLAH, tentu tidak dari NYA kita berasal dan kepada NYA kita akan kembali. jika itu akan membuat kita terluka maka tempat untuk mengembalikan semua rasa pasti kepada pemilik cinta, dariNYA cinta berasal dan akan kembali juga padaNYA .

Tahukah, hati ini gelisah memikirkan kamu, takut kehilangan kamu, terbayang betapa beratnya ketika kamu tiada, menjalani hari-hari tanpa sms darimu, melewati waktu tanpa kabar dari mu, tak ada lagi canda dan nasehat yang kerap hadir di perbincangan ini, tak ada lagi yang akan menanyakan apakah saya sehat hari ini, sudah shalat tepat pada waktunya. Susah rasanya kamu juga pasti merasakan hal yang sama.

Namun diatas ketakutan itu semua, akupun sadar bahwa rasa ini datang pada waktu yang belum tepat dan ada yang belum mengizinkan untuk hadir. kita juga pasti telah paham bahwa ketakutan kita kepada ALLAH lebih diatas segalanya, kita pasti takut DIA murka karena kita menikmati yang bukan hak kita, takut murka ALLAH karena segala pikiran ini telah di isi dengan bayangan kamu yang bagai hantu mengikuti ku kemanapun aku pergi sealalu ada kamu, padahal pikiran ini titipan ALLAH yang harus kita pertanggungjawabkan.

Susah memang, semakin kuat kucoba meletakkanmu pada tempatnya dan pada posisi seharusnya maka semakin kuat juga datang dan melekat di ingatan. Aku sadar aku bukanlah tuhan yang bisa dengan mudah menghapus apa yang hadir, karenanya rasa ini berasalah dari NYA maka ku kembalikan padanya untuk memberikan ketetapan.

Sungguh ALLAH tidak akan pernah menyia-yiakan pengorbanan kita bila kita tinggalkan semua ini karena ALLAH, yakinlah akan hadir sesuatu yang indah di hari akhir nanti, ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak TUHANmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi [[ikhlas] puas” (QS. Ad-Dhuhaa [93]: 4-5) :)

Kini ku kan selalu berusaha untuk meletakkan mu pada posisinya karena ALLAH, aku kembalikan kamu kepada pemilikmu,  aku titipkan wanita terbaik yang pernah hadir dalam hidup ku ini kembali kepada pemilik sesungguhnya, yaitu ALLAH. Sesungguhnya kita harus bertawakkal kepada ALLAH bukan? iya bertawakal kepada ALLAH, TUHAN ku dan TUHAN mu bukan kepada manusia, itu yang masih aku ingat dari pesan mu. 

Usahlah menangis, usahlah bersedih atas apa-apa yang minimpa. jika benar aku tercipta untukmu dan kamu tercipta untukku maka tiada ada yang dapat menghalanginya atau memisahkan akarena jodoh tak akan pernah tertukat “Bukankah itu juga yang selalu menjadi keyakinan kita”? Namun mari kita berdoa pada ALLAH semoga kita berdua diberi kekuatan untuk berjalan seperti sebelum kita bertemu sampai ketetapan Allah tiba, mari kita mohon pada NYA dengan penuh pengharapan, semoga ada kebaikan disana.

Ketika lemah menyapa diri, mohonlah kekuatan dari-NYA, kamu adalah intan pilihan, mutiara pilihan ALLAH, kamu terlahir sebagi wanita istimewa yang pernah terlahir kedunia karenanya jagalah kilaumu jangan biarkan cinta merusaknya, aku berdoa untuk mu, selalu. Mari Sekarang kita berlari mencari cinta ALLAH, berlomba lomba berbuat kebaikan agar dimata ALLAH kita pas untuk dipasangkan, jika saatnya tiba semua halal untuk kita, ini adalah hasil dari upaya kita mengejar cinta ALLAH :), dan kalau pun tidak semoga engkau menjadi mutiara hati yang tak tergantikan untuk manusia yang lebih sempurna yang ALLAH ciptakan untuk mendampingi Mu.

Ya Robbi, Rasa ini milikmu dan dari MU juga datangnya, Engkau yang menjaganya tetap ada dan selalu ada pada diri ini maka ku kembalikan semua pada Mu. Semoga ada kebaikan Atas apa-apa yang engkau tetapkan dan ada kebaikan atas apa-apa yang telah Engkau rencanakan untuk ku. Aku Yakin tidak akan ada sesuatu hal tercipta tanpa rencana dan tidak ada sesuatu hal hadir tanpa tujuan yang baik. “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya kecuali dengan Haq, tetapi kebanyak mereka tidak mengetahui”. (Surat 44 : 38-39). Ya Robbi kalaulah ia tercipta untuk ku jagalah ia sampai waktunya tiba dan jika dia tercipta bukan untuk ku maka jagalah selalu sampai orang yang lebih baik dari ku hadir untuk menemani dia di sepanjang usianya.

0 komentar:

Posting Komentar