Muhammad Yusuf

Saat terjatuh, ingatkan pada diri ini bahwa kita pernah berdiri.

Muhammad Yusuf

Saat putus asa melanda ingat senyum orang orang tercinta yang selalu mengharap kita tetap tegar dan terus maju.

Muhammad Yusuf

Dari ulat bulu tuhan jadikan kupu kupu. Maka tak sulit bagi tuhan untuk menjadikan kesulitan menjadi awal dari kemudahan.

Muhammad Yusuf

Jangan bersedih, kaulah terindah yang tercipta di dunia, kaulah teristimewa yang pernah terlahir kedunia.

Muhammad Yusuf

aku memohon kebaikan atas rasa yang telah Engkau beri,Karena yakinku apapun yang tercipta pasti ada tujuannya.

Sabtu, 04 Juli 2015

Ku Ingin Berdialog Langsung dengan Mu Ya Allah

Hari ini sabtu, 04 juli 2015 jam 13.00 WIB. Dalam kesendirian kutundukkan wajah ini, dan kepala ini karena rasa sedih melanda begitu hebatnya dan tidak mampu rasanya untuk berkata apa-apa. Beriring dengan itu, air mata tak mau mengalah ikutan mengalir, sesak rasanya dada ini atas apa yang manimpa, namun ku coba untuk berdamai dengan menyakinkan diri pada Firman Allah yang melekat di pikiranku : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” QS Al Baqoroh 286, ku yakinkan ada sisi lain yang kamu tidak tau maka janganlah bersedih. Namun air mata tak mengerti hatipun tak bisa untuk diajak damai.

Ku tundukkan kepala ke lantai dan ku mengadukan rasa sesak hati dalam sujut ini, ku curahkan semua kepada Mu, Ya Allah ku memohon cinta Mu, cinta orang yang  mencintai Mu, perbuatan yang mengantarkan pada cinta Mu. Ya Allah Ya Rahman Ya rahhim jadikan cinta kepada Mu melebihi cintaku pada diriku, keluargaku, dan dunia seisinya. Ya Allah ku memohon kebaikan atas cinta yang engkau tanamkan pada dirikutu tanpa ku meminta nya, ku memohon kebaikan atas keyakinan yang Engkau kuatkan.

Ku ulang dan terus ku ulang untuk berdoa, “Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah”. Air mata ini terus menjadi dan tidak terhenti, bahkan dada ini bertambah sesak rasanya.

Rasa hati ingin langsung ku berdialog dengan Mu ya Allah, namun sadarku siapalah aku, aku hanyalah manusia biasa yang banyak dosanya mana akan bisa berdialog denganmu Ya Allah. Teringat di pikiran Sabda Rasulullah saw: “Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabb-nya, hendaklah dia membaca Al-Qur’an (HR Ad-Dailami dan Al-Baihaqi).

Ku angkat kepala ku, kusapa air mata yang masih membasahi mata, dan ku ambil mushab yang ada di tumpukan buku yang selalu ku baca, selanjutnya Ku buka lembar demi lembar untuk memulai membacanya. Kutemukan penanda baca sebagai tanda ayat terakir yang ku baca yaitu surat Al baqoroh ayat 78. Ku awali dengan membaca “Bismillahirrohmanirrohim”  dan langsung ku mulai membaca ayat 78, dengan terbata bata karena air mata sedikitpun tidak berhenti, sesak juga terus menjadi. Ayat demi ayat terus ku baca, saat membaca ayat 214 : “am hasibtum an tadkhuluu aljannata walammaa ya/tikum matsalu alladziina khalaw min qablikum massat-humu alba/saau waaldhdharraau wazulziluu hattaa yaquula alrrasuulu waalladziina aamanuu ma’ahu mataa nashru allaahi alaa inna nashra allaahi qariibun” air mata ini bertambah deras dan terus menjadi-jadi, ko bertanya dalam hati ada apa ini, dan tergerak hati untuk mentadaburi apa artinya tidak menunggu lama langsung ku tadaburi arti ayat 214: “Yang artinya Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. Berhenti sejenak untuk mengulang ulang membaca sambil air mata terus terurai, dan terbersit pertanyaan dihati, ini jawabannya Ya Allah”. Wallahu A’lam. Bukannya armata terhenti namun menjadi.

kulanjutkan tilawah pada ayat berikutnya yaitu ayat ke 215. Sesampai ayat ke 225, air mata mulai terhenti dan sesak terkurang. Saat tilawah memasuki ayat 249 dan masuk ke ayat 252 air mata ini mengalir lagi tidak tau kenapa. Ku putuskan kembali untuk mentadaburi apa arti yang terkandung di ayat 252: “Maka tatkala Thālūt membawa tentaranya, dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barang siapa di antara kamu meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku, kecuali menciduk seciduk dengan tangan. Kemudian mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thālūt) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jālūt dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”  Tidak ada yang tidak mungkin kalaulah Allah yang menghendaki, walau seluruh penduduk bumi bersekutu untuk menggagalkannya. Sabar dan pertolongan Allah deket mampu mendamakai rasa hati untuk kali ini namun terbersit keraguan inikah jawabannya, maka aku lanjutkan tilawah diayat ke 252.

Keraguan itu mulai hilang setelah ku tadaburi Arti ayat terakir yang ku baca yaitu ayat 252 yang artinya “ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan engkau (Muhammad) adalah benar-benar seorang rasul.”

Rabu, 01 Juli 2015

Untuk Apa Bersyukur?

Begitu banyak nikmat telah kita terima dari Allah SWT. Baik nikmat sehat, nikmat islam, nikmat kesempatan dan banyak lagi nikmat nikmat allah yang luput dari pengetauhan kita. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18). Begitu banyaknya nikmat Allah, sehingga Kalau dunia ini kita jadikan sebagai kertas, dan lautan sebagai tinta, maka lautan akan mongering dan bumipun tidak akan mampu menampungnya.

Hari ini kita masih bisa tersenyum bahagia dan masih bisa hidup dalam kecukupan. Hari ini kita juga masih bisa bernafas, disaat banyak orang untuk bernafas saja tidak bisa. Hari ini kita masih bersendagurau, disaat banyak orang bersedih dan terbaring sakit di rumah sakit. Kita memiliki tempat tinggal yang layak, sementara banyak orang harus hidup di jalanan dalam kecemasan. kita masih pernah mendap cinta dari rang orang tercinta, sementara banyak orang yang sama sekali tidak kenal apa itu dicintai. kita saat ini dalam keadaan kenyang, semantara jutaan orang disana di waktu yang sama merasakan kepedihan akibat kelaparan.

Bukankah Kita jauh lebih beruntung, dibandingkan banyak orang di luar sana. Kalaulah lebih beruntung, mari kita Tanya pada diri kita sendiri, kapan terakir kita bersyukur? Apakah hari ini sudah bersyukur? Kalaulah belum. Mari kita tadaburi Qur’an surat Arrahman ( Maha Pemurah). bukankah di dalam Qur’an surat Arrahman ada 31 ayat yang diulang-ulang, ayat yang menanyakan nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan? "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55]).

Sehat itu nikmat, islam itu nikmat, kecukupan itu nikmat. Alasan apa lagi yang kita punya, sehingga enggan meluangkan waktu untuk beribadah dan berdialog dengan-Nya melalui Al Quran? apa yang ditunggu, ataukah menunggu nikmat itu dicabut dan baru sadar sehat, iman dan islam itu berharga?. “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memegang pundakku, lalu bersabda : Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata : “Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu sebelum kamu mati”. [HR. Bukhari]

Taukah, Rasulullah adalah makluk pilihan yang kesalahannya telah dijamin diampuni Allah, saja untuk bersyukur beliau selalu qiamulail hingga kakinya bengkak. Diriwayatkan dari AlMughirah bin Syu'bah ra, dia berkata: Nabi Saw berdiri (sangat lama) dalam solat sunat di malam hari sehingga kedua telapak kakinya atau kedua betisnya bengkak, kemudian Rasulullah Saw ditanya mengenai hal itu,[footnote 1] maka beliau menjawab, "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?" [HR Bukhari 1130]. Bagaimna dengan kita yang bukan orang istimewa, sudahkah mengunakan waktu kita untuk bersyukur? Kalaulah belum apa yang kita sombongkan? Bukankah hanya kepada allah kita bergantung Kalaulah tidak mau bergantung pada siapa lagi kawan? Mau meminta kepada siapa lagi? Kalau bukan pada allah. 

Dari Allah kita berasal dan kepada-Nya kita kembali. Maka selayaknya kita gunakan waktu kita untuk selalu bersyukur, dengan beribadah dan tilawah. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7). Dengan selalu bersyukur maka, Allah akan menambah nikmat kita. Kalau dengan bersyukur nikmat akan ditambah, maka tidak ada alasan rasanya untuk tidak bersyukur.


Kalaulah kita pinter pasti kita akan bersyukur, karena orang pintar pasti tidak akan menyia-nyiakan keuntungan yang Allah beri, kecuali memang kita tidak pintar (Bodoh).

Minggu, 28 Juni 2015

Cukup bagiku cinta-Mu Ya Allah


“Janganlah kamu bersedih,sesungguhnya Allah selalu bersama kita” (QS.At Taubah : 40). Kalau Allah pemilik diri ini, tempat diri ini kembali, tempat  untuk mengadu dan tempat untuk bersandar melarang kita bersedih, terus kenapa musti bersedih.

Sedih, suka ataupun duka Allah yang memberikan, maka tempat semua kembali pasti pada Allah juga. Tidak perlu terlarut dalam kesedihan, karena waktu ini terlalu singkat untuk kita lalui dalam kesedihan. Bukankah kita telah mempunyai Islam sebagai agama kita? Bukankah kita mempunyai Rasulullah sebagai panutan kita? Dan bukankah kita mempunyai Allah sebagai penolong kita?

Dari Allahlah kesedihan berasal maka kepada-Nyalah selayaknya meminta pertolongan. Tidak akan pernah ada lautan tanpa pesirir, siang tanpa malam, Semua yang hadir pasti akan pergi, yang tua pasti akan mati. Tiada keabadian didunia ini, semua ada batasan, semua ada waktu seperti halnya shalat lima waktu. Kalaulah hari ini kita bersedih maka esok akan ada bahagia.  “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5). Dua kali Allah mengulangnya dalam Al Qur’an. Kalaulah begitu kenapa kita musti bersedih hati? Tidak yakinkah akan ada kemudahan sesudah kesulitan yang Allah janjikan? Allah tidak pernah ingkar janji, dan semua pasti akan ditepati. Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi. (QS. Ghaafir. 55)

Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan (QS Yusuf : 86). Wahai Tuhanku, kepadaMu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, sempitnya ikhtiarku dan hinanya aku di mata manusia. Wahai Tuhan, Engkau yang lebih pengasih dari semua pengasih, Engkau pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Tuhanku. Kepada siapakah Engkau  menyerahkan diriku ini?.  Kepada yang jauh dan menghadapiku dengan muka masam, atau kepada musuh yang membenciku ?. Kalau Engkau tiada murka kepadaku, tiadalah mengapa. Tetapi maaf-Mulah yang sangat aku dambakan. Aku berlindung di bawah nur (cahaya)Mu yang menerangi semua kegelapan, dan dengan cahaya itulah urusan dunia dan akhirat akan menjadi baik,  janganlah kiranya Kau turunkan murkaMu kepadaku. Demi Engkaulah aku rela dihinakan, asal Kau masih rida padaku. Tiada daya upaya, dan tiada kekuatan, kecuali dariMu. (Ath-Thabrani, Ibnu Adi dan Ibnu Asakir).


Cukup bagiku cintamu Ya Allah, aku ridha akan ketetapan-Mu baik suka atau duka. Aku rela terhadap apapun yang engkau berikan, dan aku rela terhadap apapun yang engkau ambil setelah engkau berikan.

Sabtu, 27 Juni 2015

Jodoh tidak akan pernah tertukar

Meski saat ini Tuhan masih merahasiakan keberadaanmu. Dimana kamu sekarang, Sedang apa kamu saat ini, tapi yakinku pasti kita sama-sama di bumi Allah. Bagaimna kabarmu saaat ini, semoga engkau baik-baik saja disana, hingga aku datang untuk menjemput mu.

Aku tidak tau engkaukah sesosok insan yang tercipta untuk ku ataupun bukan, tapi Aku percaya, kita berada dilangit yang sama, berpijak pada bumi yang sama juga dan ku yakin kita melangitkan doa yang sama pada Tuhan yang sama.

Aku juga tidak tau apakah rasa ini sama seperti yang kamu rasa, aku juga gak tau apa harapan ini terhubung dengan harapan mu, tapi aku percaya, kita memperjuangkan hal yang sama.

Hari ini aku mulai langkah kecil ini, langkah kecil yang engkau kuatkan untuk menujumu. Menuju masa depan ku, yaitu masa depan kita. Maaf jika langkahku pelan-pelan tapi pasti aku akan datang. Maaf bila lama  aku menemukanmu, Karena sebelum menemukanmu, aku ingin memantaskan diriku, Agar kelak, kau bangga memiliki aku.

Untuk sementara sampai waktunya tiba, kau dan aku cukup saling sapa lewat doa dan menyandarkan segala harapan hanya pada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semoga dengan kasih dan sayangnya, rasa ini bersatu dalam ikatan yang dirahmati oleh-Nya.

Tidak perlu risau, tuhan pasti mendengar doa-doa yang selalu kita panjatkan di penghujung malam, tuhan juga pasti melihat dengan baik apa yang terjadi, dan semoga kita bisa bersua kala waktunya tiba.

Yakinku, jika nanti waktunya sudah tiba dan sudah diizinkan, maka kita pasti saling menemukan, walau sekarang kita sama-sama tidak tahu dimana dan kapan akan bertemu.


kalaulah kau terlahir untukku, pasti tuhan akan mempersatukan kamu dengan aku karena yakin ku bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar. Kalaulah sekarang Kamu dan aku, maka nanti pasti akan menjadi kita. Kita yang akan hidup bersama dalam satu keluarga, kita yang akan bersama dalam suka dan duka, kita yang akan bersama-sama mengingatkan dalam jalan ketakwaan dan ketakwaan pada Allah. Doa ku semoga tuhan menjagamu selalu untukku saat penjagaanku tak sampai pada mu.

Jumat, 26 Juni 2015

Haruskah Menyerah ?

Yang terlahir ke kedunia pasti pernah terjatuh. Tidak ada satupun dari kita yang tercipta tanpa ada merasakan sakitnya terjatuh. Sakit memang, tetapi akan lebih sakit kalau kesempatan untuk bangun setelah jatuh tidak kita ambil.

Sudah begitu banyak dan mungkin sudah tidak terhitung lagi berapa sering kita jatuh. Mulai saat kita belajar berdiri dan berjalan. Saat  itu, saat pertama kali kita berusaha untuk bisa berdiri dan melangkahkan kaki. Tidak satupun diantara kita yang terlahir kedunia langsung bisa bangun dan terus berdiri. Tidak juga ada diantara kita yang dengan sekali berusaha berdiri langsung bisa. Semua orang pasti pernah jatuh, bahkan kita lupa berapa banyak kita jatuh.

Kalaulah kita ingat kembali saat saat itu, berapapun banyak kita jatuh, tidak sedikitpun mampu menyurutkan kita untuk terus berusaha berdiri setelahnya. Air mata kita bisa saja mengalir saat duka dan sakit hadir bersama hadirnya jatuh, namun seketika juga hilang bersama langkah kaki yang selalu mencoba kembali dan terus berdiri.

Berapapun seringnya jatuh saat itu, seberapa banyak, dan sesakit apaupun rasanya saat itu, tidak sedikitpun bisa membungkam semangat kita. Semangat untuk terus berusaha berdiri , semangan untuk terus mencoba yang pada akirnya membuat sekeliling kita memberikan tepuk tangan dan pujian hebat atas kebersasilan kita. Masih ingatkan kata kata ini “wah pinter, sekarang dah bisa berdiri. Kamu hebat nak”.

Semua kita pernah mengalami saat itu bukan. Kita semua sang pejung yang tidak mengenal lelah untuk mencoba, kita semua orang hebat yang keras kepala pada keinginan, keras kepala untuk terus bisa bangun setelah jatuh. Kita sang juara yang bisa menundukan rasa sakit yang sangat hebat sehingga rasa sakit itu tidak bisa menyurutkan langkah kita, kita orang kuat karena kita pernah bisa membuat putus asa itu putus asa untuk menyurutkan asa kita.

Memang saat itu kita tidak bisa menggunakan akal dengan baik, seperti sekarang.  Memang saat itu kita tidak dapat menggunakan perasaan dengan baik tapi taukah itu lebihnya kita saat itu dengan mengesampingkan akal dan rasa kita berhasil menundukkan putus asa, kita berhasil terus mencoba walau banyaknya gagal hadir dikehidupan kita.

Gagal itu biasa dan bisa bangun setelah gagal itu luar biasa. Orang biasa pasti akan selalu mencari alasan disetiap kegagalan tapi orang luar bisanya akan selalu mengambil pelajaran atas kegagalan yang menimpa.


Bayi saja yang akalnya belum sempurna tidak mengenal kata menyerah, bagaimmna kita yang katanya akalnya lebih sempurna dari bayi? Atau memang kita ini tidak berakal, karena sering kali dengan mudahnya mengatakan menyerah. Kalau memang kita punya akal, maka tidak selayaknya kita menyerah ataupun putus asa. Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”(QS al-Hijr {15}: 56)

Minggu, 21 Juni 2015

Bahagia

Bahagia adalah satu kata yang memiliki banyak arti dan banyak defenisi tetapi semua orang pasti tahu maknanya. Dari yang muda ataupun yang tua semua mengerti dan menginginkan hidup dengan bahagia. Bahkan  Semua yang hidup pasti mengharap bahagia. Baik yang pinter ataupun sebaliknya, baik yang kaya, ataupun yang miskin semua pasti selalu mengusakaan bahagia ini bersemi menghiasi langkah kaki.
                   
Apakah bahagia itu? apa bahagia itu kalau semua yang kita inginkan bisa kita miliki atau bagai mna Atau memang bahagia itu karena banyaknya harta yang kita punya? Kalau memang baahagia itu karena banyaknya harta yang dimiliki terus kenapa banyak orang kaya yang stres, broken homedan tidak sedikit yang  mengakiri hidupnya dengan obat (narkoba).

Apa bahagia itu kalau kita memiliki kekuasaan? Kalau memang kekuasaan membuat orang bahagia  kenapa diluarsana yang memiliki kekuasaan tapi kehidupannya berantakan. Anaknya tidak terurus keluarga tidak tahu ujung rimbanya.

Apa kebahagiaan itu kalau kita memiliki pupoleritas yang tinggi, kalaupun ia kenapa banyak disana yang hidupnya tidak menentu  dan banyak yang kita lihat mereka yang secara popularitas bagus tetapi mereka mengatakan tidak bahagia, banyak froblem di keluarga dan yang lainnya.


Terus apa itu bahagia ?, ” Rasullalah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: diantara kebahagian anak adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk kepada Allah) kepada Allah, dan diantara kebahagian anak adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedang diantara kesengsaraannya dia meninggalkan istikharah kepada Allah dan diantara kesengsaraan anak adam adalah kemurkaannya terdap ketetapan Allah “ (HR Ahmad No.1367) 

Jadi bahagia bukan berarti kita mendapatkan semua yang kita cinta tapi mencintai apa yang kita punya. Bahagia bukan juga berarti kita memiliki segalanya tetapi mensyukuri apa yang kita punya. Bahagia tidak terkait materi, kedudukan pangkat tetapi bahagia itu saat kita mengingat Allah serta saat kita ridho atas keketapan-NYA untuk hidup kita dan saat kita selalu mensyukuri segala nikmat yang Allah beri pada kita.

Rabu, 17 Juni 2015

Kemuliaan Bulan Ramadhan

Kita Semua pasti tahu Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan, keberkahan dan keutamaan. Di dalamnya segenap amalan dilipatgandakan pahalanya disisi Allah. Bulan yang penuh berkah, dan penuh dengan keistimewaan.

Banyak hal dilakukan untuk mendapatkan berkah didalam bulan Ramadhan, mulai dari beriktikaf di malam hari dan puasa disiang harinya, ataupun dengan memenuhi malam di bulan ramadhan dengan amalan-amalan mulia dengan memperbanyak tilawahl, amal amalan sunah dan berbagai amalan-amalan yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala.

Ramadan memiliki banyak keistimewan dan kemuliaan. Di antara kemuliaan bulan ramadhan adalah sebagai berikut :

1. Bulan Diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci (Al-Qur’an pertamakali diturunkan). Hal ini Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah 185 yang artinya:
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”

2. Bulan Pernuh Keberkahan
Dibulan Ramadhan Banyak kesempatan untuk kita kembali ke jalan yang baik dan mendapat keberkahan yang nilainya sama dengan seribu bulan. Sungguh luar biasa bukan. Maka bila seorang muslim pada bulan Ramadhan tidak juga memanfaatkan kesempatannya, sungguh sangat merugi karena keberkahaan ini hanya bisa didapatkan dibulan Ramadhan. Hal ini seperti diterangkan dalam hadist dibawah ini:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya.” (HR Ahmad, An-Nasa’l, dan Baihaqi).

3. Ramadhan Bulan Pengampunan Dosa
Pada bulan Ramadhan seorang muslim berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci kembali bagaikan bayi yang baru lahir.
Bulan Ramadhan adalah bulan pengampunan atas segala dosa yang lalu jika ia menjahui dosa dosa besar. Hal ini Sesuai Hadist Shahih dibawah ini:
 “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Bukhari)
Dikesempatan yang berbeda Rasulullah juga menjelaskan bahwa : “Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

4. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup
Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan yang lurus pada bulan Ramadhan dibuka bagi umat Islam. Akan lebih mudah untuk taat kepada allah kerena setan dibelenggu dalam bulan Ramadhan. Hal ini Sesuai Hadist dibawah ini:
“Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR. Muslim)

5. Terdapat Malam Lailatul Qadar
Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan waktu-waktu yang diantaranya terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam tersebut lebih baik dari seribu bulan karenanya baik diisi dengan ibadah, i’tikaf, doa-doa yang baik dan banyak karunia turun pada umat Islam pada malam Lailatul Qadar tersebut.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr 1-3)

Demikian beberapa kemuaian Bulan Ramdhan  yang Allah berikan kepada hamba-hambanya yang beriman. Setiap tahun kita bertemu dengan Bulan Ramadhan. Tetapi yang menjadi pertayaan adalah apakah ramadhan yang lalu telah memberi kesan dan membuat berbaikan pada diri kita? Kita yang dapat menjawabnya sendiri. Namun begitu selayaknya Ramadhan sebagai sarana untuk mengupgread diri. Ramadhan adalah bulan tarbiyah dan selayaknya memberikan penempaan untuk berbaikan dalam diri.

Marhaban ya Ramadhan, kami sambut bulan tarbiyah sebagai sarana untuk perbaikan dan sarana untuk menjemput cinta Allah SWT.

Jumat, 12 Juni 2015

Duhai Hati, Apa Kabar Mu?

Duhai hati, bagaimana kabar mu hari ini, masihkah akhirat menjadi tujuan dari perniagaan mu di dunia yang fana ini.  Masihkah Allah yang mengihasi mu di pagi ini. Sudah lama rasanya aku tidak menyapa mu, tidak lupa kan kamu dengan pencipta mu yaitu Allah.

Duhai hati, sudah lama rasanya kita tidak bersua dan bertegur sapa. Rindu rasanya saat kia saling menyapa. Aku juga rindu kau yang dulu yang selalu tegar seperti batu karang.  Akankah engkau baik baik saja saat ini? Doa ku semoga baik baik saja dan jangan ada duka diantara kita.

Duhai hati, akhir-akhir ini ku liahat kamu murung dalam kesedihan. Kenapa ? apakah kerana yang kamu usahakan tidak menjadi kenyataan? Jangan berduka, Tenanglah duhai hati kalaulah hal itu diperuntukkan untuk mu maka ia akan kembali pada mu.

Jangan bersedih duhai hati, selalulah doa ini menjadi penawar kala kamu berduka “Ya Allah, jadikanlah aku ridha dengan apa yang Engkau tetapkan dan jadikanlah barakah apa yang telah Engkau takdirkan. Sehingga, tidak kepingin aku untuk menyegerakan apa yang Engkau tunda, dan menunda apa yang Engkau segerakan. Aamiin."

Duhai hati, jangan biarkan dirimu kusam karena debu, jangan juga biarkan dirimu berjibaku dengan kesedihan yang berkepanjangan karena hal-hal yang tidak kamu inginkan. Ingatlah bahwa bukan kali ini saja kan, kita melaui suka atau duka bersama. Sudah tidak bisa dihitung rasanya  kita bersama dalam meleawatinya. Bukankah  banyak pelajaran yang kita dapatkan, banyak kebahagian dalam kesedian juga disana. Duhai hati Janganlah  bersedih kita tidak sendiri ada Allah yang selalu ada untuk kita.

Tetaplah tegar dan Janganlah bersedih jika harapan belum menjadi kenyataan. Ingatlah duhai hati akan selalu ada harapan ditengah kesulitan. Janganlah berduka, kita masih memiliki Allah Yang Maha Besar atas harapan harapan besar kita. Janganlah berduka duhai hati, bukankah kemaren diwaktu kamu bersedih dan putus asa Allah gerakkan kamu untuk menemukan hadis Qudsi yang sangat indah itu dalam buku yang baru kamu kebi dan kamu baca. Taukah kamu bahwa hal Itu tidak kebetulan itu adalah cara Allah menjawab setiap harapan dan setiap penghambaanmu di sepertiga malam dan seketika juga IA menghilangkan keputus asaan itu dan menggantikannya dengan ketenangan bukan.

Jangan berduka Duhai hati, kala kesedihan menghampiri lagi mari kita kembali kepanya NYA dengan mentadaburi lagi hadist qudsi yang sangat indah ini:  “Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-Ku di atas arasy. Aku akan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. Aku singkirkan dia dari dekat-Ku, lalu Kuputuskan hubungan-Ku dengannya.

Mengapa dia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan? Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya? Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup? Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku.

Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena dosa-dosanya yang besar, lalu Aku putuskan harapannya? Siapakah pula yang pernah mengetuk pintu-Ku lalu tidak Aku bukakan?

Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk-Ku. Akan tetapi, mengapakah mereka malah bersandar kepada selain Aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-hamba-Ku, tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindungan-Ku?

Dan Aku pun telah memenuhi langit-Ku dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih pada-Ku, lalu Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara Aku dan hamba-hamba-Ku. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada kata-kata-Ku?

Tidakkah mereka mengetahui bahwa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan, tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali Aku? Akan tetapi, mengapa Aku melihat mereka, dengan segala angan-angan dan harapannya itu, selalu berpaling dari-Ku? Mengapakah mereka sampai tertipu oleh selain Aku?

Aku telah memberikan kepadanya segala kemurahan-Ku apa-apa yang tidak sampai harus mereka minta. Ketika semua itu Aku cabut kembali darinya, lalu mengapa mereka tidak lagi memintanya kepada-Ku untuk segera mengembalikannya. Tetapi malah meminta pertolongan kepada selain Aku?

Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika dimintai tidak Aku berikan? Apakah Aku ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba-Ku? Tidakkah dunia dan akhirat itu semuanya milik-Ku? Tidakkah semua rahmat dan karunia itu berada di tangan-Ku? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat-Ku?

Tidakkah hanya Aku tempat bermuaranya semua harapan? Dengan demikian, siapakah yang dapat memutuskannya dari-Ku?

Apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan Aku berkata kepada semua penduduk langit dan bumi, ‘Mintalah kepada-Ku! Aku pun lalu memberikan kepada setiap orang, apa saja yang mereka inginkan.

Dan semua yang Kuberikan itu tidak akan mengurangi kekayaan-Ku meskipun sebesar debu. Bagaimana mungkin kekayaan yang begitu sempurna akan berkurang, sedangkan Aku mengawasinya?

Sungguh alangkah celaka orang-orang yang terputus dari rahmat-Ku. Alangkah kecewanya orang-orang yang berlaku maksiat kepada-Ku dan tidak memerhatikan Aku dan tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tiada malu kepada-Ku "{Dari Ibn Husain dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim & At-Tirmidzi serta Ibn Hibban}”

Duhai hati betapa Allah SWT sangat menyayangi kita, karenanya mari kembalikan segalanya pada NYA. Darinya kita berasal dan kepada-NYA kita akan kembali. Duhai hati, Kalaulah harapan belum menjadi kenyataan mari koreksi diri, mungkinkah selama ini kita tidak sadarkan segalanya kepada NYA, kalaulah ia muli sekarang mari kita sandarkan segalanya pada NYA.


Jangan berduka duhai hati, ingatlah selalu bahwa ada yang menyayangi kita melebihi siapa pun di jagad raya ini, taukah duhai hati siapa DIA ? DIA adalah ALLAH SWT, Tuhan yang menciptakan kita.

Selasa, 09 Juni 2015

Mari Kita Renungkan Saudaraku

Wahai saudaraku, bagaimana kabarmu hari ini, semoga tetap dalam lindungan Kasih sayang Allah. Lama rasanya kita tidak bersua. Walau begitu semoga kita tetap disatukan oleh Allah dalam lingkaran cinta yang setiap minggunya kita bersua.

Saudaraku,  hari ini sama dengan hari-hari sebelumnya, banyak nikmat yang kita terima dari Allah. Nikmat iman, islam, kelapangan dan kesehatan. 24 jam dalam sehari kita menikmati karunia-Nya tanpa dikurangi oleh Allah. Tiba waktunya kita sebagai hambanya untuk mensyukuri atas nikmat yang kita terima.

Saudaraku, 24 jam dalam sehari tanpa batas, tanpa istirahat sedetikpun Allah karuniakan cinta dan kasih sayangnya pada kita. Tidak ada alasan rasanya untuk tidak mensyukuri apa-apa yang kita terima. 24 jam diberi untuk kita bekerja, bersama keluarga dan bersama sama orang yang kita cinta.

Untuk keluarga, kerja dan hobi kita 24 jam dalam sehari kurang rasanya bukan. Tapi untuk bersyukur dan berdialog dengan Allah melalui tilawah Al qur’an “Rasullah bersabda. “Apabila seseorang ingin berdialog dengan Robbnya maka hendaklah dia membaca Al Qur’an. (Ad-dailami dan Al-Baihaqi)” kita memiliki banyak alasan, saya tidak punya waktu untuk membaca Al-qur’an. Saya terlalu sibuk dengan pekerjaanku, pagi hari saya harus pergi ke kantor dan malam hari saya baru pulang. Sementara itu, waktu perjalanan menuju kantor atau tempat kerja begitu jauh dan memakan waktu cukup lama. Setelah pulang kerja, ia sudah merasa letih dan capai, sehingga ia tidak sempat lagi membuka mushaf Al-Qur’an, apalagi membacanya.

Saudaraku, coba bayangkan kalau Allah mengatakan, AKU tidak punya waktu untuk hamba-KU yang tidak meluangkan waktunya untuk-KU. AKU tidak punya kasih sayang untuk hamba-KU yang tidak meluangkan waktunya untuk beribadah pada-KU. AKU tidak butuh hamba yang tidak bersyukur pada-KU.

Mau kemana kita, mau jadi apa kita Dan mau hidup debelahan bumi mana kita ? sedangkan semuanya milik Allah. Semua kepunyaan Allah, dan semua tunduk kepada Allah.

Saudaraku, dari Allah kita berasal dan kepada-NYA kita kembali. Saudaraku, sudah siapkah kita bila memang kita kembali pada-NYA, sudah siapkah kita bila memang hari ini hari terakhir kita didunia ini sedang kita masih lalai. Sudah siapkah kita untuk berjumpa dengan NYA hari ini sedangkan untuk berdialog dengan-Nya melalui tilawah Alqur’an saja kita masih berat. Sudah siapkah kita untuk menemui-nya sedangkan untuk meluangkan waktu untuk-NYA saja tidak bisa.

Saudaraku tidak ada yang sempurna di dunia ini, semua pasti ada salah dan kurangnya. karenanya tidak ada yang bisa disombongkan didunia ini. Sadarkah Saudaraku tidak mungkin dengan banyaknya kurang dan khilaf kita, kita akan menjadi kekasih Allah. Taukah bahwa kita tidak akan masuk surga kerena banyaknya amal kita tapi kita akan masuk surga hanya karena kasih sayang Allah. Kalau begitu mari kita bergegas untuk mendekatkan diri pada-Nya.

Taukah saudaraku bahwa Allah memiliki keluarga didunia? Tidakkah kita rindu untuk menjadi bagian keluarga NYa, tidakkah kita berharap untuk menjadi kekasih-NYa? tidakkah kita ingin menjadi keluarga-NYA? “Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai Ahli (keluarga) dari manusia.” Lalu para sahabat bertanya : “Siapa (keluraga Allah) ya, Rasulullah ? Nabi menjawab : “Orang yang suka dan cinta membaca Al-Qur’an,” (HR Hakim dan Ibnu Hibban dari Abdullah bin Mas’ud)”. Setiap orang beriman pasti ingin menjadi kekasih Allah dan bila kita berat untuk menjadi kekasihnya maka jangan jangan memang kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang beriman.

Mari kita renungkan Saudaraku, dan marilah kita berdo’a Semoga kita dan keluarga kita bisa beristiqamah dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Amiin.
Wallahu’alam bishshawab.

Minggu, 07 Juni 2015

Sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi hak kita, pasti akan menjadi milik kita.

Sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi hak kita, pasti akan menjadi milik kita. Sesuatu yang sudah ditetapkan untuk kita, pasti tidak akan dibiarkan oleh Allah untuk menjadi milik orang lain. Semua akan kembali pada pemiliknya baik cepat ataupun lambat.

Sedetik pun matahari tidak pernah beralih menjadi milik malam karena memang Allah telah menetapkan bahwa ia hanya hadir diwaktu siang. Tidak akan ada yang bisa merubah apa-apa yang telah di tetapkan Allah, tidak ada yang bisa menggagalkannya juga walau seluruh isi alam bersatu untuk menghadangnya dan menggagalkannya.

Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan, “Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, berupa nuthfah (air mani laki-laki dan wanita yang telah bercampur), kemudian nuthfah tersebut (berubah) menjadi ‘alaqah (segumpal darah beku yang menempel pada rahim) selama empat puluh hari (berikutnya), kemudian ‘alaqah tersebut (berubah) menjadi mudhgah (segumpal daging) selama empat puluh hari (berikutnya), lalu diutus padanya malaikat yang kemudian meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala baginya, yaitu): rezeki, ajal, amal perbuatan dan (apakah kemudian hari dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga). Maka demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, sungguh salah seorang dari kamu benar-benar ada yang beramal dengan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sampai-sampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan surga hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka (maksiat), sehingga dia pun masuk neraka. Dan (sebaliknya) sungguh salah seorang dari kamu benar-benar ada yang melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka, sampai-sampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan neraka hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) telah mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sehingga dia pun masuk surga”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Kalaulah hal itu tidak diperuntukkan untuk kita, sekuat apapun tenaga telah dicurahkan tetap saja tidak akan menjadi milik kita. Kalaulah hal itu tidak diperuntukkan untuk kita, sebanyak apapun peluang dan kesempatan terhampar, tetap saja tidak akan membuat hal itu menjadi milik kita.

Kalaulah hal itu memang milik kita dan diperuntukkan untuk kita maka sesulit apapun jalannya, semustahil apapun hal itu terasa, tetap semua akan bermuara pada kita dan kembali pada kita karena kitalah pemiliknya dan Kalaulah kita pemiliknya walaupun sekarang kita berbeda jalan, berjauhan jarak, berhamburan  hambatan maka akhir dari semuanya pasti kita akan ditemukan. Dari Allah kita berasal dan kepada NYA lah kita kembali. Dari Allahlah semua yang hilir mudik baik rasa, suka ataupun duka di hidup ini maka kepadanyah kita kembalikan semua yang hilir mudik dihidup ini.

Kamis, 04 Juni 2015

Cukup Untuk ku Cinta MU Diatas Apapun.

Ya Robbi, Aku ridho atas apa-apa yang engkau putuskan untuk ku, aku yakin bahwa semua pasti bermuara kepada kebaikan. Engkau pasti lebih tahu apa yang terbaik untuk ku sekarang dan yang akan datang. Engkau pasti lebih tahu sisi lain yang memang itu tidak aku tau. Kuatkan aku karena hanya engkaulah tempat bersandar atas apa-apa yang menyesakan dan apa-apa yang membuat ku lemah.

Keputusan-Mu yang terbaik tanpa salah. Keputuan-MU yang terindah di atas segalanya. Keputusan-MU yang teristimewa di atas semua keputusan. Tanpa ada kesalahan, tanpa ada cacat dan tanpa ada kekurang. Semuanya sempurna dan selalu bermuara dalam kebaikan.

Aku terima semua keputusan MU baik suka atau duka. AKu akan tetap melangkah dengan gagah karena Hal ini tidak akan lebih kuat dari kuatnya pundak ini untuk menopangnya. Hal ini juga tidak akan membuatku lemah karena memang apa-apa yang menimpa tidak lebih kuat dari kuatnya aku menopang segala yang ada.

AKu kembalikan rasa ini kepada MU karena dari Engkaulah rasa ini berasal. AKu kembalikan rasa ini ke pangkuan MU karena Engkaulah yang menganungrahkannya kepadaku. AKu kembalikan rasa ini kepada MU karena  Engkalauh yang menjaganya tetap ada dihatiku. AKu kembalikan rasa ini kepada MU karena Engkaulah yang telah memutuskan semuanya.

Sedih dan bahagia semua berasal dari-MU karenanya semua Aku kembalikan kepada MU. Cukup untuk  ku cinta-Mu atas diriku. Sekarang AKu relakan semua itu untuk menggapai cinta MU.


Ya Robbi, Begitu indah Engkau bahasahan cinta MU pada ku, begitu menawan Engkau bahasan kasih sayang lewat ujian pendewasaan. Syukur ku pada MU atas cinta dan sayang yang tak terhingga lewat ujian yang Engkau berikan. Aku sangat bahagia dengan kesedihan yang mendekatkanku pada MU dari pada kebahagian yang akan menjauhkanku dari cinta MU.

Save Muslim Rohingya


Saudaraku, Berat cobaan yang datang menghampirimu Kemiskinan, keterbelakangan dan pemusnahan silih berganti mengisi hari-harimu. Gejolak politik yang tidak menentu, kebencian etnis dan permusuhan kini mulai kau jalani Saudaraku Kurasakan betapa berat deritamu hingga ku tak kuasa mendengarnya. Kering suadh air mata kau kucurkan untuk rasa sedih, habis sudah suara untuk berteriak, menjerit namun banyak orang acuh dan tidak mempedulikan mu. Ribuan kepala berpisah dari badan. Jutaan manusia kini ditelantarkan, Terusir dari tanah yang seharusnya menjadi tempat untuk berpijakan Dan Kini tersiar kabar dari berbagai media 100 saudaraku telah menghadap-Nya.

Ratusan lainnya kini bagaikan menanti maut di ujung senja. Dan ribuan lainnya terkatung-katung tanpa kejelasan nasib dalam pengungsian. Wahai umat muslim yang ada di indonesia ataupun di belahan dunia manapun, tidakkah kita mendengar rintihan mereka dalam penderitaan. tulikah kita akan terikan kepiluan mereka. Butakah kita akan peristiwa pembantaiaan, penderitaan dan pengusiran yang mereka rasakan, lupakah kita bahwa mereka saudara kita.

Derita mereka derita kita juga. kalau bukan kita siapa lagi yang akan menolong mereka???? Bukankah sesama muslim itu bersaudara. Kalau mereka saudara kita mustinya kita tergerak untuk meringankan beban mereka. Kalaupun kita tidak tergerak untuk meringankan beban mereka maka jangan jangan kita bukan muslim yang layak disebut saudara. Kalaulah kita saudara sesame muslim dengan mereka mari kita selamatkan meraka yang dengan harta dan doa kita dan Semoga ALLAH memberikan pertolongan, ketabahan dan kesabaran untuk saudaraku disana. Aamiin.

Sabtu, 04 April 2015

Allah dan rasulnya tidak pernah menyuruh kita hanya hidup untuk hari ini.

Bagaimana mungkin petani mau menanam padi kalau mereka tidak memiliki harapan untuk menuai padi. Bagaimna manusia mau beribadah dengan baik kalau kita tidak diberi ahrapan akan cinta tuhan dan surganya. Bagaimna kita mau bersusah payang belajar kalau kita tidak memiliki harapan untuk hari esok.

Adakah perjuangan dilakukan tanpa harapan untuk kebaikan di hari esok? Adakah orang mau berusaha untuk tetap menjaga hidup sehat jikalau dia  tidak memiliki harapan untuk sehat? Adakah seseorang ulama mau menuliskan ilmu jika dia tidak memiliki harapan akan mendapatkan manfaat di hari esok.

Bukankah Ketika Rasul saw dan para sahabat sedang menggali parit, terdapat bongkahan batu yang sulit dipecahkan. Sehingga Rasul saw turun langsung untuk memecahkan batu tersebut. Pukulan Rasul saw memercikkan api dan waktu itu beliau mengucapkan subhanallah. Kejadian tersebut berulang sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw menceritakan kepada sahabat bahwa tatkala muncul percikan api, terpancar gambaran istana Persia disusul istana romawi dan istana mauqaqis. Beliau mengatakan sebentar lagi istana Persia akan menjadi milik kita, istana romawi akan kita kuasai dan istana mauqaqis akan kita miliki. Ucapan tersebut disambut dengan gembira oleh para sahabat. 

Dalam keaadan yang berbeda yaitu pada saat Seraya berdoa Nabi pun mengangkat kepalanya dan tiba-tiba Malaikat Jibril as. memanggil Nabi dan berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawapan kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus Malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan kemahuanmu”.

Kemudian Malaikat penjaga gunung datang, mengucap salam dan berkata kepada Nabi Muhammad, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung, dan Rabb-mu telah mengutusku kepadamu untuk engkau perintahkan sesukamu, jika engkau suka, aku bisa membalikkan gunung Akhsyabin ini ke atas mereka”.

Lalu Nabi Muhammad menjawab, “Jangan! Tetapi aku menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka generasi yang menyembah Allah semata-mata, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun”. (Bukankah ini pengharapan rasulallah untuk hari esok).

Kalau hanya hidup untuk hari ini yang harus dijalani maka surga atau neraka pasti tidak diciptakan untuk umat manusia. kalau hanya untuk hidup hari ini pasti tidak ada firman allah : sesudah kesulutan ada kemudahan.

Tidak hanya hari ini kita hidup dan tidak juga untuk hari ini saja kita hidup. Memang hari ini hari nyata kita esok itu fatamorgana. Namun begitu kejadian hari ini adalah hasil dari usaha yang kita lakukan kemaren dan kejadi esok adalah hasil dari apa yang kita usahakan sekarang. Jika kita menginginkan kebaikan dihari esok maka usahakan kebaikan dari sekarang.

Sabtu, 28 Maret 2015

Sayangilah mereka

Saudaraku, mari kita renungkan,

Kebahagiaan dan Keberhasln kita adalah harapan orang tua kita, setiap langkah dan tetesan air mata mereka tertitp alunan do'a yang merdu untuk semua usaha usaha kita. mereka rela mengesampingkan keselamatannya demi memenuhi apa apa yang kita pinta, mereka merasa kenyang meskipun perutnya melilit kesakitan karena lapar hanya untuk membuat  kita tidak kelaparan. Uang jutaan rupiah tidak berarti di mata mereka, yang terpenting perlengkpan hidup buah hatinya tercukupi. cacian orang tidaak menjadi masalah baginya yang terpenting buah hatinya tidak berduka.

Banyak bukan pengorbanan mereka untuk kita, namun apa balasan kita untuk mereka?? tidak sedikit mereka meneteskan air mata kerana kasarnya ucapan kita. tidak sedikit kita menbuat mereka berduka ketika kita tidak mau menuruti permintaannya.  Kita lupa perlengkapan yang kita pakai itu semua jerih payang mereka. Kita Lupa bahwa dibalik uang yang sering kita gunakan untuk merawat kelembutan dan kehalusan tubuh kita, ada jerih payah orang tua kita. Tanpa perjuangan mereka kita bukan siapa siapa dan kalau bukan perjuangan mereka belom tentu kita bisa mendapatkan apa apa yang kita dapatkan sekarang. 

Sadarkah kita bahwa orang tua kita tidak sempat merawat kulitnya demi kebutuhan kita tercukupi. pantaskah kita mengeluh panas saat mereka menyuruh kita keluar untuk membelikan sesuatu sedangkan orang tua kita tidak pernah mengeluh berada ditengah terikny matahari ketika mereka bekerja. Sering kalai  kita mengeluh diwaktu mengusap peluh saat membantunya tetapi orang tua kita tidak pernah mengeluh ketika mereka berlinang keringat demi mencari sesuap nasi untuk makan kita.

banyak  pengorbanan mereka untuk kita. tidak sedikit mereka meneteskan air matanya untuk membahagikan kita namun adakah kita meneteskan air mata kita untuk kebahagiaannya. bila disetiap langkahnya terucap doa untuk kebahagiaan kita maka adakah kita mendo'akny adisetiap waktu kita? tak selayaknya kita membuat mereka berduka ataupun meneteskan airmata. Sayangilah orang tua kita selagi dia masih ada dan sekalipun dia telah tiada . karena hanya dengan itu kita dapat membantunya.

Rabu, 25 Maret 2015

cinta tidak mensyaratkan untuk mencari yang sempuna

Bukankah lebih baik buta dari pada melihat yang kita suka berjalan bersama orang lain. bukankah lebih baik tuli daripada mendengar kebohongan yang menyesatkan. bukankah takada orang yang mau didua apapun alasannya. "kata mereka yang didua cintanya"

Bukankah lebih baik disakiti dengan sebuah kebenaran,dari pada sayangi dengan sebuah kebohongan. bukankah kasih sayang butuh kejujuran meski itu sangat menyakitkan”. "kata mereka yang dihianati"


Bukankah lebih baik ditinggalkan daripada bersama tapi rasa itu tak hanyaa untuk kita. bukankah cinta membutuhkan kasihsayang yang tulus bukan kepura-puraan. "kata mereka yang kecewa"

Bukankah lebih baik sendiri daripada bersama dengan orang yang salah, salah karna mencintai mereka yang hatinya bukan hanya untuk kita tapi juga untuk yang lainnya. untuk apa bersama bila hanya untuk pelarian saja. "kata mereka yang Putus asa"

Bukankah cinta tidak mensyaratkan untuk mencari yang sempuna tapi yang mempu membuat kita nyaman di sampingnya, bukankah cinta tidak juga menyuruh mencari robot yang bisa kita suruh apa saja tapi mencari yang memberi ketenagan walau kita tak disampingnya.

Tidak perlu takut, tidak laku karena lahirnya kita kedunia bersama juga lahirnya jodoh kita. tidak perlu juga takut tidak akan ada yang menyukai karena jodoh kita yang terlahir untuk kita tidak akan salah untuk menyukai.

Tidak perlu ketergesaan kerena ketergesaan saring menyisakan kekecewaan, tidak perlu juga musti berlama-lama karena kelamaan sering hadir bersama duka kerena yang kita suka sudah tidak lagi bisa untuk kita.

Jangan pernah menunggu kecewa baru belajar tapi belajarlah dari mereka yang pernah kecewa agar kita tidak kecewa seperti kecewanya mereka. jangan pernah menunggu berduka baru belajar tapi belajarlah dari mereka yang pernah berduka agar kita tidak berduka seperti dukanya mereka.

Minggu, 22 Maret 2015

Janganlah BERDUKA

Jika saat ini banyak orang yang melihatmu sebelah mata janganlah berduka, kerena esok mereka akan menatapmu dengan penuh pengharap. Jika saat ini banyak orang yang menganggap mu tidak ada walau kamu ada janganlah berduka, kerena esok mereka akan memohonmu untuk ada bersama mereka.

Jika banyak orang yang menganggap mimpimu itu mengada-ada janganlah berduka, kerena pada saatnya nanti mereka akan mengingatimu dan mereka akan menyesalkan kenapa mereka tidak memiliki mimpi seperti mimpimu itu.

Jika banyak orang memandungmu
hina hanya karena harta yang tak kau punya saat ini janganlah berduka, karena kamu telah diberi kesempatan untuk tau siapa sebenarnya mereka setelah kamu punya harta nantinya.

Jika banyak yang mencacimu karena kamu bukan siapa-siapa saat ini, tidak memiliki harta ataupun tahta janganlah berduka, pada saatnya nanti mereka akan terkagum-kagum kenapa kamu bisa memiliki harta yang tak bisa dimiliki oleh mereka, memiliki tahta yang bermimpipun mereka tak kuasa.

Jangan berduka, hidup itu digilir dan dipergulirkan, bila sekarang kamu tidak memiliki apa-apa maka pada saatnya segalanya juga akan kamu punya. Jangan berduka, duka tidak akan mengubah duka jadi bahagia dan duka tidak bisa mempercepat kesuksesan. bekerjalah karena hanya dengan kerja nyata apa yang kamu pinta akan bisa jadi nyata.

Jangan berduka, karena berduka tidak akan pernah menghasilkan apa-apa hanya akan membuat mu menunda nunda. jangan berduka karena berduka hanya akan membuat hidupmu tambah sengsara.

Jangan berduka bila ada dua kemudahan dibalik satu kesulitan yang dijanjikan tuhan untuk kita. jangan berduka, berusahalah, berjuanglah, berkaryalah biarlah usaha, kerja dan karya akan mengatakan pada mereka siapa kamu sebenarnya.

Jangan berduka, kerena CINTA ALLAH masih ada untuk mu, jangan berduka kerena dengan KERJA segalanya dapat kamu punya. jangan berduka dengan apa pa yang mereka lontarkan apada kita karena kita masih memiliki keluarga, orang tua yang menjadi penyemangat kita untuk tetap ada dan selalu mengabarkan keberadaan kita melalalui karya-karya besar kita.