Muhammad Yusuf

Saat terjatuh, ingatkan pada diri ini bahwa kita pernah berdiri.

Muhammad Yusuf

Saat putus asa melanda ingat senyum orang orang tercinta yang selalu mengharap kita tetap tegar dan terus maju.

Muhammad Yusuf

Dari ulat bulu tuhan jadikan kupu kupu. Maka tak sulit bagi tuhan untuk menjadikan kesulitan menjadi awal dari kemudahan.

Muhammad Yusuf

Jangan bersedih, kaulah terindah yang tercipta di dunia, kaulah teristimewa yang pernah terlahir kedunia.

Muhammad Yusuf

aku memohon kebaikan atas rasa yang telah Engkau beri,Karena yakinku apapun yang tercipta pasti ada tujuannya.

Rabu, 18 November 2015

Ku Serahkan Segalanya Pada MU Ya Allah

Ku serahkan segalanya pada-MU, pada semua yang berada di luar kendaliku. Tentang cinta yang mungkin sekedar anganku belaka. Tentang harapan yang mungkin itu hanyalah keegoisanku  saja. Tentang keyakinan yang mungkin itu hanyalah pemaksaan kehendak diri saja.

Ku serahkan segalanya pada-MU, tentang semua yang masih Engkau rahasiakan. Tentang belahan jiwa yang akan ridha padaku, tentang belahan hati yang aku tak tau dimana berada. Kapan datangnya, Engkau percepat atau Engkau perlambat.

Ku serahkan segalanya pada-MU, tentang jiwa yang kini kucintai. Tentang harapan agar KAU bahagiakannya dengan atau tanpaku. Tentang permohonan agar Engkau menjaganya saat penjagaanku tidak sampai padanya. Tentang permintaan ku kepada-Mu untuk selalu memberi kebahagiaan padanya dengan atau tanpa aku.

Ku serahkan segalanya pada-MU, tentang penantian yang masih terjaga dan selalu ada. Tentang aku, yang akan memilih untuk selalu bertahan. Tentang keyakinan yang selalu engkau jaga tetap ada. Tentang nama yang selalu engkau lekatkan di ingatan.

Ku serahkan segalanya pada-MU, tentang penyerahan akan tetakdir. Tentang segala asa akannya yang diam-diam masih ku lafalkan padaMU. Tentang keyakinan yang diam diam selalu aku titipkan dipenghambaan ku di sepertiga malam.


Ku serahkan segalanya pada-MU. Tentang Rasa ku dan rasa nya. Tentang hati ku dan hati nya. Memang aku punya rencana tentang ini dan itu tapi semua ku kembalikan pada-MU karena yakin ku rencana-Mulah yang terindah dari segala rencana yang ada di alam semesta ini.

Rabu, 14 Oktober 2015

Haruskah kita ingat mereka yang mencaci kita ?

Jangan menyerah, dan jangan pernah menyerah teruslah melangkah walau apapun yang akan terjadi. Tetap bertahan dan teruslah berjuang walau lelah dan gundah selalu selimuti langkah kita saat meniti hari.

jangan menyerah, walau diacuhkan, jangan pula kembali pulang, walau di diamkan, janganlah bermalas malasan walau ditinggalkan, jangan merasa kesepian karena Allah selalu bersama kita selalu dimanapun dan kapanpun.

Biarkanlah mereka menari diatas tangisan pilu ini, biarkanlah mereka bersorak sorai atas kegagalan ini, tataplah maju dan jangan hiraukan itu, terus melaju hingga luka itu tidak lagi membuatmu pilu dan kelu.

Ingatlah selalu tentang apa-apa yang mereka lakukan padamu saat ini. Biar nanti kumu ingat siapa yang telah mengacuhkanmu waktu itu, biar kamu tahu siapa yang mendiamkan mu kala itu, biar kamu tidak lupa siapa yang meninggalkan mu saat kamu butuh mereka, biar nanti saat mimpi telah jadi nyata, kamu tau siapa saja yang tulus dan tidak bersamamu, siapa yang tulus membantu dan siapa yang selalu ada untuk mu dan siapa yang tidak.

Tanamkan dalam ingatan tentang apa-apa yang mereka lakukan disaat kekuragan, hujamkan dalam ingatan tentang caci dan makian yang mereka lakukan saat semua terasa tiada harapan. Biar nantinya saat semua telah jadi nyata kita tidak salah dalam menyantuni siapa-siapa yang meremehkan mu saat itu. Biar nantinya kita bisa memberikan manfaat pada mereka yang pura-pura tidak tau kalau kamu membutuhkan mereka saat itu. Biar nantinya kita bisa membeli tawa-tawa mereka dan biar nantinya mereka yang pernah membuat kita berduka dan hina tetap bangga karena sempat bersama kita.

lihatlah kawan dan perhatikan pagi itu hanlah pemula datangnya siang, bukan akhir dari perjalananna waktu. Ingat kawan jangan sampai kamu bersemangat mencerca gelap pagi tapi kamu lupa tanpa sadar siang akan datang satelahnya.


hidup itu maju bukan mundur. hidup itu perjuangan bukan permainan. hidup itu butuh tantangan, bukan ketakutan akan ketidak nyamanan. hidup itu butuh keoptimisan dan totalitas perjuangan, bukan kesederhanaan perjuangan.

Selasa, 13 Oktober 2015

Ada apa, dengan setahun yang telah berlalu?

Setahun telah beralu menyisakan banyak cerita dikalbu. baik suka ataupun duka, baik derita ataupun bahagia. Semuanya silih berganti datang dan pergi mengiringi langkah kaki. dan tidak jarang hadirnya menyisakan duka dan keberadaannya tidak sedikit menorehkan luka yang susah untuk diterima.

Susah kerena setiap yang hidup pasti menginginkan bahagia bukan duka. Namun dalam hidup selalu ada dua rasa yang hadir dalam kesempatan yang yang sama ataupun bergantian. Dalam hidup ada banyak dinamika dan banyak warna yang  membuat hidup lebih berwarna.

Banyaknya rasa, warna dan dinamika hiduplah yang menuntut kita untuk terus belajar. Belajar menjadi lebih baik, belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan belajar untuk terus berbagi dan memberi.

Belajar hakikatnya membuahkan perubahan periilaku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kalaulah tidak ada perubahan maka hakikatnya kita tidak hidup karena yang hidup pasti belajar dan yang tidak belajar hanya mereka yang mati tapi terlihat hidup.

Dalam Hidup banyak pilihan terhampar luas. Pilihan untuk terus bergerak, terus maju atau mundur. Namun yang hidup pasti bergerak dan yang tidak bergerak pasti benda mati. Karenanya kita harus bergerak untuk maju, untuk menyatakan semua cita cita dan harapanmu.

Dalam menyetakan cita cita yang musti kita pahami adalah tidak akan hasil tanpa usaha. Makanya Seindah apapun rencana kita dan sebagus apapun angan-angan kita, semua hanya akan sia-sia belaka juka tidak kuat usaha kita untuk menyatakannya.

Setahun berlalu banyak kesia-siaan tercipta dari setiap usaha, Dari kesia-siaan itu mustinya kita belajar kesungguhan bukan kegundahan, dari kekecewaan yang melanda hari hari kita kemaren mustinya kita belajar kehati-hatian dan kasih sayang bukan ketakutan, dari putus asa yang hilir mudik di tahun lalu mustinya kita belajar akan kegigihan bukan kemalasan, dari duka dan lara disepanjang tahun kemaren mustinya kita belajar untuk bahagia bukan kegelishan, dari kegagalan yang menimpa hari hari kita kemaren mustinya kita belajar keberhasilan bukan kengerian keputus asaan.

Dari banyak hal yang menimpa mustinya kita banyak belajar. Dan dari proses belajat itu mustinya kita mengerti bahwa jika kita melakukan hal yang sama dengan apa yang biasa kita lakukan maka jangan berharap kita bisa mendapatkan sesuatu yang berbeda dari yang biasa kita dapatkan.

HUJAN BOLEH BERLALU TAPI TETAP JEJAKNYA MEMBEKAS

Hujan boleh jadi berlalu tatapi jejaknya akan tetap ada walau hujannya sendiri telah tiada. Boleh jadi luka itu sirna tapi bekasnya selamana akan tetap ada. Seperti halna jikalau kita menulis diatas putih, Boleh jadi tulisan bisa dihapus tapi bekas tulisan selamanya tetap ada sampai kapanpun.

Mudah memang untuk mengotori dari pada membersihkan, mudah memang untuk membuat noda dari pada membersihkan noda. Begitu halnya Butuh waktu bertahun-tahun untuk menjaga dan menciptakan lingkungan yang bersih namun hanya butuh waktu satu detik untuk membuat semuanya berantakan.

Bekas tancapan paku memang bisa di tutup dengan cat tapi tetap bekasnya akan ada dan tidak dapat kembali seperti semula. walaupun terlihat seperti sama dan tidak ada beda dengan kondisi semula tapi tetap hal itu tidak akan bias membuat apa yang telah terjadi hilang tanpa meninggalkan bekas luka.

Mungkinkah bayi yang telah lahir dapat kembali kedalam kandungan, mungkinkah airmata yang telah jatuh bisa kembali ketempatnya semula dan mungkinkah anak yang tumbuh besar bisa kembali menjadi kecik? Bukankah itu yang mustahil bukan. Hidup ini maju bukan mundu. Akan selalu ada luka dan noda, akan selalu ada yang terluka dan yang membuat luka, dan selamanya rasa akan menjadi rasa walau apapun yang menimpa. Rasa selamanya akan menjadi rasa walau apapun yang mengiringa, baik suka atau duka, baik derita atau bahagia.

Hujan mungkin bisa berubah menjadi bencana yang menghancurkan namun begitu selamanya kita rindu akan datangnya hujan. Angin mungkin bisa berubah menjadi badai yang menghacurkan tetapi selamanya kita butuh angin untuk hidup. Air sewaktu-waktu bisa menjadi banjir yang menghanyutkan tetapi hadirnya selalu memberi makna pada hidup kita. Api memang bisa membuat segalanya menjadi abu tetapi sedikitpun kita tidak mampu untuk mendendam pada api yang telah membuat segalanya menjadi abu.

Sabtu, 19 September 2015

Save Al Aqsha

BAITUL MAQDIS, Rabu (Ma’an News Agency | Al Jazeera): Pasukan penjajah Zionis kembali masuk ke dalam masjid dan melakukan pengrusakan, serta menyerang jamaah Muslim di kompleks Masjidil Aqsha, kemarin pagi (15/9). Pasukan Zionis menempatkan para penembak jitu di atap masjid dan mereka menggunakan peluru karet. Sudah Tiga hari berturut-turut Zionis memicu bentrokan di tempat suci ketiga ummat Islam itu.

Pasukan penjajah juga menembakkan granat kejut, tabung gas airmata, dan peluru baja berlapis karet ke arah jamaah Palestina dan sekitar 36 warga Palestina terluka. Baik luka dan memar, sementara lainnya mengalami sesak nafas akibat gas airmata dan  Setidaknya dua orang dibawa ke rumah sakit.

Dimanakah kita Saat pasukan penjajah menyerang masjid al aqsha. Dimanakah kita saat mereka penuh harap berjuang untuk mempertahankan kesucian masjid al aqsha. tak pantas rasanya bila kita hanya berdiam diwaktu masjid al aqsha dinistakan oleh kaum penjajah.

Masih bisa melihatkan kita atas apa yang menimpa masjid al aqsha? masih mampu mendengarkan kita atas jeritan kepiluan saudara kita untuk mempertahankan kesuciannyya? Bila memang kita tetap berdiam diri dan bila hati kita tak tergerak untuk membantu, mendukung dan mendoakan kesucianna, dan jalan keluar atas apa yang menimpa Al aqsha, tanyakan pada diri kita, layakah mengaku bahwa kita ini seorang muslim.

Bukankah masjid al alsha kiblat pertama umat islam?, Bukankah ia adalah Masjid kedua yang dibangun di muka bumi seperti dinyatakan di dalam hadits, bukankah Palestina adalah terminal akhir dari perjalanan Isra Nabi Muhammad saw. Dan  bukankah palestina Negeri para Nabi. Kalaulah begitu layakkah kita diam atas apa yang meninpa ? layakkah kita diam seperti tidak terjadi apa apa? Atau jangan jangan memang kita bukanlah seorang muslim yang tidak mau bergerak untuk melindungi masjid Al aqsha.


Kalaulah memang kamu merasa muslim maka Bersuaralah, berdoalah untuk tetap terjaganya kesucian masjid Al aqsha dan keselamatan saudara kita dipalestina #savealaqsha#prayforgaza

Janganlah bersedih saudaraku

jangan bersedih saudaraku.
kamu tak sendiri, kami masih ada untuk mu disini.
duka mu adalah duka kami juga.
suka mu adalah suka kami juga.
memang jarak memisakan keberadaan kita.
tapi jarak bukan pembatas untuk turut meresa apa yang kamu rasa.

jangan bersedih saudaraku.
darah yang tercurah tidakkan sirna sia sia.
duka yang terasa, akan berbalas ridhonya.
sakit yang menimpa tak seberapa dengan Balasan yang akan kamu akan terima.

jangan bersedih saudaraku.
adanya kami hanya untuk menguatkanmu.
bila memang jarak yang buat kehadiran kami tak terasa.
saatnya nanti kami berharap tidak ada jarak lagi yang memisah akan bisa kita.
saatnya nanti kami berharap bisa bersama sama meresa apa yang kamu rasa.
saatnya nanti kami berharap kita bersama-sama menggapai ridho-Nya.

jangan bersedih saudaraku.
kalaupun tak seorangpun ada untuk mu.
aku akan salalu ada untuk mu disini.

jangan bersedih saudaraku.
teruslah melaju, kasih sayang Allah mengiringi setiap langkahmu.

jangan bersedih saudara.
terus maju karena malaikat pun iri pada setiap usahamu.

jangan bersedih saudaraku,
kaulah manusia terhebat yang pernah terlahir didunia ini.

satu pintaku padamu saudaraku
Doakan ku bisa bersamamu disana.
Doakan ku bisa hembuskan napas terakir ku nantinya bersamamu

Doakan ku bisa sholat di masjidil Al Aqsha sebelum nyawa ini berpisah dengan badan.

siapa sebenarnya pembantai rakyat palestina ?

Mari kita renungkan kawan!!!

Sedih bukan, apabila kita melihat kondisi saudara kita dipalestina, pilu bukan, jikalau kita mendengar rintihan-rintihan kedukaan mereka. Meraka dibantai, dibombandir, diisolasi tanpa belas kasihan tanpa ada rasa kemanusiaan.

Serasa tak berharga bukan, nyawa saudara kita dimata zionis, sehingga dengan mudahnya mereka menanggkapi, menembaki, dan manganiayanya, serasa tidak bernilai bukan, keberadaan saudara kita dipalestina dimata zionis sehingga, dengan pongahnya mereka membombandir dan mengusir sesukanya.

Tidak terima bukan, bila saudara kita diperlakukakan seperti itu, tidak rela bukan kita mendengar penjajahan tentap menimpa mereka, tembakan, ledakan masih bergemuruh di palestina ? Sunggung biadab bukan, prilaku zionis terhadap saudara-saudara kita di palestina? sungguh tidak berprikemanusiaan bukan zionis memperlakukan saudara kita dipalestin?

Tapi sadarkah, bila peluru yang mereka tembakan adalah sumbangan kita, Rudal yang mereka luncurkan adalah kumpulan dari uang-uang kita. Taukah bahwa Uang yang zionis gunakan untuk membeli rudal adalah kumpulan uang-uang yang kita belanjakan di perusahaan mereka.

Uang yang zionis gunakan untuk membeli peluru adalah kumpulan uang yang kita belanjakan untuk membeli makanan siap saji diperusahaan mereka.

Jikalau uang yang zionis gunakan untuk membeli rudal dan peluru adalah uang-uang kita maka secara tidak langsung kitalah sebenernya pembunuh mereka, dan kitalah sebenarnya pembantai mereka.

Tenyakan pada diri kita kenapa kita masih memilih product zionis yang jelas hasilnya untuk menembaki saudara kita atau jangan jangan memang kita memilih untuk membinasahkan saudara kita.

Tanyakan pada diri kita kanapa kita bangga bila telah makan makannan pruduc zionis yang jelas hasilnya untuk membeli alat untuk mebentengi dan melindungi zionis atau memang sebenarnya kamu bangga telah melindungi zionis, atau juga memang kita bangga telah membunuh saudara kita dengan uang kita atau memang kita ingin zionis tetap ada dan terus membantai saudara kita.


Kalau memang kita saudara mereka rakyak palestin, pasti kita tidak ingin uang kita untuk membantai saudaramu sendiri, kalau memang kita sadara mereka rakyak palestina, pasti kita tidak rela uang kita digunakan untuk melindungi keberadaan zionis atau memang sebenarnya kita bukan saudara rakyat palestin dan kita sebenarnya adalah penolong kaum zionis laknatullah!!!! #MariSelamatkanAlaqsa#PrayForGaza#BoikotProductZionis!!!!!

Senin, 17 Agustus 2015

Bagaimana harusnya merayakan Kemerdekaan?

Sudahkah kita merdeka? Bagi yang hidupnya selalu ada, Mereka mengatakn kita sudah merdeka dan begitu nikmat kemerdekaan karena gambar pahlawan dalm uang negara indonesia sudah berbaris rapi di saku dangannya aku bisa beli apa saja yang ku mau.

Bagi yang hidupnya pas pasan mengatakan memang kita sudah merdeka dari penjajah tapi hakikatnya kita belum meresakan kemerdekaan karena aku tinggal ditanah surga tapi untuk makan saja susah seperti diperjara.

Sang poklamator nagara kita mengatakan "Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat." [Ir. Soekarno, Pidato HUT Proklamasi]

Terlepas dari makna merdaka belumnya kita tetapi secara kasat mata memang panding father kita sudah mepoklamirkan kemerdekaan negara indonesia dari penjajah pada tanggal 17 agustus 1945. Hari ini senin, 17 agustus 2015 tepat 70 tahun negara ini berdiri semua warga negara ini gegap gembita menyambut hari kemerdekaan republik ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah Bagaimana merayakan kemerdekaan yang kita terima sebagai anugrah Allah, apa dengan seremonial upacara bendera? Atau dengan mengadakan acara hiburan? Mengadakan lomba lomba atau dengan mengibarkan bendera merah putih di dasar laut atau diketinggian.

Sebelum kita membahas bagaimana memaknai dan merayakan kemerdekaan, mari kita buka kembali lembaran sejarah yang mungkin sudah kita lupa. Mari kita baca sejarah bagaimana kemerdekaan ini didapat, bagaimna panding father kita memperjuangkan kemerdekaan?

10 november 1945 Bong Tomo dalam pidatonya menyerukan : “Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA atau MATI. Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…! “

Pada tanggal 22 November 1945 disurabaya, NU mencetuskan Resolusi Jihad, yang isinya sebagai berikut : 1) Kemerdekaan Indonesia yang memproklamirkan pada 17 Agustus 1945 wajib dipertahankan. 2) Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah, wajib dibela dan diselamatkan. 3) Musuh Republik Indonesia, terutama Belanda yang datang membonceng tugas-tugas tentara Sekutu dalam masalah tawanan perang bangsa Jepang tentulah akan menggunakan kesempatan politik dan militer untuk kembali menjajah Indonesia. 4) Umat Islam, terutama Nahdlatul Ulama, wajib mengangkat senjata melawan Belanda dan kawan-kawannya yang hendak menjajah kembali Indonesia. 5) Kewajiban tersebut adalah suatu jihad yang mehjadi kewajiban setiap orang Islam (fardlu ‘ain) yang berada pada jarak radius 94 km (jarak dimana umat Islam diperkenankan Sholat Jama’ dan Qoshor). Adapun mereka yang berada diluar jarak itu berkewajiban membantu saudara-saudaranya yang berada dalam radius 94 km tersebut.

Slogan yang dikumandangkan oleh para kiai dan ulama dalam peperang mempertahankan kemerdekaan di Plagan, Ambarawa, Semarang, Bandung, dll adalah “Hidup Mulia atau Mati Syahid di Jalan Allah” dan “Cinta Tanah Air adalah Bagian dari Iman”.

Dan kalimat yang pendahulu kita inginkan sebagai dasar negara ini yang diputuskan di rapat BPUPKI “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syareat Islam bagi pemeluknya”  namun demi toleransi dan menjaga negara RI dari perpecahan, akhirnya disepakati dengan kalimat : “ Ketuhanan Yang Maha Esa “ (peranan Ki Bagus menempatkan Yang Maha Esa sebagai Taukhid Rakyat Indonesia ). ( Endang Syaifuddin Anshari, Piagam jakarta)

Begitulah panding  father bangsa ini memperjuangkan kemerdekaan. Bukan dengan pesta pora, bukan dengan sorak gembira tetapi dengan darah dan nyawa para pahlawan, negeri ini berdiri dan merdeka tercipta. Dr. Douwwes Dekker ( Setyabudi Danudirdja) menyatakan bahwa : “Apabila Tidak ada semangat Islam di Indonesia, sudah lama kebangsaan  yang sebenarnya lenyap dari Indonesia” (dalam Aboebakar Atjeh: 1957, hlm.729). Bila menilik perkataan Dr. Douwwes Dekker maka selaknya dalam memaknai  dan merayakan kemerdekaan yang harus kita lakukan adalah bersyukur kepada Allah SWT, dan mendekatkan diri kepada-Nya bukan dengan parade music, bukan dengan parade lomba dst. Bukan pesta pora tapi penanaman dan menumbuhkan semangat islam (dengan banyak beribadah, memperbanyak pengajian, perbanyak muhasabah dan perbanyak pembinaan pemuda untuk hidup dan menghidupkan islam). Waallahu A’lam

Jumat, 14 Agustus 2015

Manusiakanlah Manusia

Sahabat, pahami tidak ada manusia sempurna terlahir didunia, semua pasti ada titik kurang yang melekat didirinya. Tidak semua manusia baik tapi pasti ada sisi baik disetiap manusia.

Lihatlah kekurangan dan kesalahan orang sesuai batasnya dan sesuai kadarnya. Tak perlu merasa suci sendiri karena Kita bukanlah malaikat yang hidup tanpa salah.  Kita manusia biasa yang pastinya memiliki salah. Seperti halnya segelap apun malam pasti masih ada secercah cahaya bintang disana. Dan kalaulah ada yang salah maka Ingankanlah ia dengan kelembutan karena bahasa hatilah akan menggerakkan. Ingankan untuk menyadarkan bukan menghancurkan. Ingatkan dengan kebajikan dan kebaikan Bukan menelanjangi di depan orang.

Manusiakanlah manusia karena kita manusia yang memiliki rasa yang sama. Kita akan Sedih pada hal yang sama, kita akan malu dengan perlakuan yang sama dan akan semangat karena suatu dorongan yang sama.

Kita bukan malaikat yang dicipta tanpa salah, hargailah prosesnya tapi sadarkan akan kesalahannya dengn bijak bukan menghancukan ia dengan mempermalukannya.

Pahami apapun yang kita tanam itu yang akan kita tuai, kalau kita mempermalukannya maka kita akan dipermalukan oleh Allah dengan cara yang tidak kita duga. Kalau kita menghagai orang maka kita akan dihargai dengan cara yang tidak kita sangka sangka .

Hidup ini amanah, jabatan kita juga amanah yang pada waktunya akan diminta pertanggungjawabnya. Pandangan kita pasti terbatas tapi pandangan tuhan tanpa batas. Karenanya seyangilah orang lain sesuai kita menyayangi diri kita sendiri tanpa melihat sebagai apa mereka, maka allah akan menyayangi kita tanpa melihat apa setatus kita.

Hargailah dan hormatilah orang lain sesuai kita menghormati dan menghargai diri kita sendiri tanpa melihat sebagai apa mereka, maka Allah akan menghormati dan menyayangi kita tanpa melihat apa setatus kita.


Kita adalah munusia pasti memiliki rasa maka rasakan dulu sebelum kita melakukan sesuatu. Pahamilah bahwa manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling baik aklaqnya. Waallahu a'lam.

Minggu, 09 Agustus 2015

Hidup Itu Kejam

Hidup kadang terasa tidak memihak, kadang juga terasa tidak bersahabat. Hidup tidak selamanya menghadirkan kebahgiaan atau kenyamanan dan tidak jarang bertabur dengan kesedihan.

Dari hari ke hari, waktu ke waktu, hidup ini terasa semakin berat. Kenyataan menjadi pahit dan tidak lagi seperti harapan, bahkan serasa menjauh dari buaian mimpi yang indah dan menawan.

Namun begitu, sesusah apapun dan sesulit apapun itu hidup harus dijalani. Hidup tidak pernah menanya kamu mau atau tidak.  hidup ini memang kejam bagi mereka yang tidak memiliki tujuan, karena hidup tidak pernah menanya apa yang kamu rasakan, suka atau tidaknya. Karena hidup tidak memiliki perasaan maka yang harus dilakukan adalah mengesampirkan rasa kita dan selanjutnya tetaplah melangkah.

Tetaplah melangkah walau hidup tak seindah impian yang menawan. Tetaplah melangkah walau serasa masih ditempat kita berpijak. Tetaplah melangkah walau kaki masih terasa berat.

Ini jalan kita, ini masa kita, masa nyata yang harus dilaluai walau apapun alasanya. Tak ada kata mundur, yang ada kata maju walau badai datang dan menghadang. Tak ada kata menghindar walau ditantang oleh curamnya halangan dan rintangan. 

Diam tidak akan merubah kenyataan. menyalahkan hanya akan menambah kedukaan. mencari alasan hanya membuat kita semakin engggan untuk terus maju. suka ataupun tidak kenyataan teteplah sebagai kenyataan yang menuntut kerja dan usaha.

teruslah maju jangan meragu walau keras dan berliku jalan ini harus ditapaki. Jangan pudar saat langkahmu terantuk, Tetaplah pada pijakan seirama, maju dan maju untuk hidup yang lebih baik dari waktu kewaktu.

Detik menit waktu berganti, Ditiap helaan napas kehidupan Rotasi putaran waktu tetap bersama tetap untuk kita. perubahan itu kepastian maka berubahlah bila tidak ingin ditelan pusaran penyesalan panjang. teruslah melaju Hingga menggapai cita-citamu.


kalaulah indah puncak ketinggian dengan hiasan pemandangan yang menajubkan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mengesampingkan terjalnya jalan yang berselimut ketakutan dan kemalasan. maka hanya mereka yang mampu meninabobokan kemalasan dan ketakutan-ketakutan hiduplah yang akan menikmati indahnya kesuksesan.

Minggu, 02 Agustus 2015

Tidak Akan Ada Perubahan Bila Kita Hanya Menunggu

Siap bukanlah satu kata harus ditunggu tapi diusahakan. sempurna bukanlah karena semua seperti yang kita minta, namun sempurna itu ada bila kita menyadari kekurangan yang ada dan dengannya kita mengoptimalkan segala kelebihan kita untuk melengkapinya.

Tidak alasan menungu siap karena kita tidak akan pernah merasa siap, tapi terus maju maka siap akan siap untuk melangkah maju. Tidak perlu menunggu semua sempurna, usahakan dengan segala daya upaya maka sempurna akan menghiasi perjalanan kita.

Siap ada pada tindakan bukan perasaan makanya musti diperjuangkan, sempurna ada pada totalitas usaha maka optimalkan usaha kita. Tidak akan pernah cita bisa jadi nyata bila hanya ada di alam maya, maka tindakan yang harus diutamakan dan harus disegerakan.

Menunggu hanyalah wahana permainan kehidupan yang menyediakan keragu-raguan, Sedangkan tindakan adalah medan laga yang menyajikan kepastian dan pembuktian.

Jatuh adalah satu sesi laga pembuktian yang sering tersaji dalam satu episode cita. jatuh itu biasa namun bangun setelah jatuhlah yang luar bisa. Tantangan akan selalu terbentang dan menghadang disetiap medan laga. 

Tantangan menuntut penyelesaian bukan retorika, karenanya tunjukan pada dunia bahwa kamu bukan pecundang. Buktikan dengan tindakan bahwa kamu dilahirkan untuk menjadi menang.


Tidak akan ada perubahan bila kita hanya menunggu. Ambillah keputusan, hadapi segala tantangan, buktikan bahwa kamu bukanlah benalu kehidupan, katakan pada dunia dengan tindakan nyata bahwa kamulah pejuang yang haus pada tantangan besar untuk dselesaikan, kaulah sang penakluk yang dahaga akan karya nyata dari sesuatu yang terasa tak mungkin bisa, sajikan pada dunia bahwa kau terlahir bukan untuk menjadi pelengkap tapi kaulah penyempurna, kalaulah intinya, kaulah aktor utamanya, kalauh harapan yang pernah sirna untuk mengubah semua yang ada.

Jumat, 31 Juli 2015

Minat??

Sering kita mengatakan  "aku gak minat", tapi taukah kita apa itu minat ? atau jangan jangan kita sering mengatakan tapi gak tahu artinya? tapi gak usah terlalu dipikirin, berikan kita ulas apa sich minat itu sebenarnya.
Salah satu faktor utama untuk mencapai sukses dalam segala bidang, baik berupa studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Hal ini karena dengan tumbuhnya minat dalam diri sesorang akan melahirkan perhatian untuk melakukan sesuatu dengan tekun dalan jangka waktu yang lama, lebih berkonsentrasi, mudah untuk mengingat dan tidak mudah bosan dengan apa yang dipelajari.
Menurut Syah (2008) Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Begitu pun dengan Slameto (2010) mengatakan bahwa Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.

Rabu, 22 Juli 2015

Apa yang harus aku lakukan!!!

Sahabat, Apapun yang terjadi hari ini. Apapun yang menimpa kita saat ini. Seberat apapun itu dan sesakit apapun itu terasa semua tidak melebihi batas kuat pundak kita dalam memikul. “Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. (QS Al Baqarah: 286)

Suka ataupun duka.  Ingatlah bahwa Tidak ada kesulitan yang selamanya. Semua masih bisa membaik dengan uapaya, kesabaran. karenanya Jangan menyerah. “5. sesunggguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudan” (QS Asy Syarh: 5-6).

Mungkin kita bertanya kapan kemudahan itu datang ? “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang bersamanya berkata, “kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS Albaqarah: 214)

Kalaulah pertolongan Allah deket apa yang harus dilakukan ? Hal yang harus dilakukan adalah bersabar hingga pertolongan itu datang. “Dan Ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik. (QS Yunus; 109)

“Maka Bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji tuhanmu pada waktu pagi dan petang”. (QS Ghaafir: 55).


Kepada Mu ku sandarkan segalanya

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.

Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.

Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.


Ya Allah aku berlindung kepadamu atas permohonan yang aku tidak mengerti hikmahnya. Ampuni aku apabila aku meminta sesuatu yang aku tidak tahu hikmahnya dan aku memohon, Jadikanlah cinta ku padamu melibihi cinta ku kepada diriku sendiri, keluargaku, dunia dan seisinya. Jadikanlah cinta Mu dan keridhaan Mu adalah muara dari setiap usahaku. Hanya kepada Mulah aku meminta dan hanya kepada Mu juga aku memohon. Tiada daya kekuatan kecuali karena pertolongan Mu. Ya Allah kusandarkan semua urusanku kepadamu, Engkaulah Yang Maha Pengasih dan Penyayang maka sayangilah kami dan kasihanilah kami atas kelemahan dan kekurangan kami. Ya Allah aku memohon kebaikan dan keberkahan kepada Mu atas setiap usaha yang aku lakukan. Aamiin.

Sabtu, 11 Juli 2015

Jangan Pernah Menyerah !!!

Jangan menyerah, dan jangan pernah menyerah teruslah melangkah walau apapun yang akan terjadi. Tetap bertahan dan teruslah berjuang walau lelah dan gundah selalu selimuti langkah saat meniti hari.

jangan menyerah, walau Kau diacuhkan, jangan pula kembali pulang, walau kau di diamkan, janganlah kau bermalas malasan walau Kau ditinggalkan, jangan merasa kesepian karena Allah selalu bersamamu.

Biarkanlah mereka menari diatas tangisanmu, biarkanlah mereka bersorak sorai atas kegagalan mu, tataplah maju dan jangan hiraukan itu, terus melaju hingga luka itu tidak lagi membuatmu pilu.

Ingatlah tentang apa-apa yang mereka lakukan padamu saat ini. Biar nanti kumu ingat siapa yang telah mengaacuhkanmu waktu itu, biar kumu tahu siapa yang mendiamkan ku kala itu, biar kamu tidak lupa siapa yang meninggalkan mu, biar nanti saat mimpi telah jadi nyata, kamu tau siapa saja yang tulus dan tidak, siapa yang tulus membantu dan siapa yang selalu dan siapa yang tidak.

Tanamkan dalam ingatan tentang apa-apa yang mereka lakukan disaat kita kekuragan, hujamkan dalam ingatan tentang caci dan makian yang merea lakukan saat semua terasa tiada harapan. Biar nantinya saat semua telah jadi nyata kita tidak salah dalam menyantuni siapa siapa yang meremehkan mu saat itu. Biar nantinya kita bisa memberikan manfaat pada mereka yang pura pura tidak tau kalau kamu membutuhkan mereka. Biar nantinya kita bisa membeli tawa-tawa mereka dan biar nantinya mereka yang pernah membuat kita berduka dan hina tetap bangga karena sempat bersama kita.

lihatlah kawan dan perhatikan pagi itu pemula datangnya siang. jangan sampai kamu bersemangat mencerca gelap pagi tapi kamu tidak sadar siang akan datang satelahnya.


hidup itu maju bukan mundur. hidup itu perjuangan bukan permainan. hidup itu butuh tantangan, bukan ketakutan akan ketidak nyamanan. hidup itu butuh keoptimisan dan totalitas perjuangan, bukan kesederhanaan perjuangan.

Sabtu, 04 Juli 2015

Bagaimana kabar diri kita bersama ramadhan tahun ini?

Selamat malam sahabat, bagaimana kabar mu hari ini? Semoga sehat selalu dan semoga malam ini cinta Allah masih selalu mendekap keimanna kita. Sahabat taukah, bahwa malam ini adalah malam yang ke 18 di bulan ramadhan. Itu artinya sudah hampir seperdelapan dari keseluruhan bulan ramadhan telah meninggal kita. Kalaulah kita analogikan sebagai seorang manusia yang hidupnya berkisar 63 tahun maka seperdelapanya berarti 40 tahun. Diusia yang ke 40 seperti yang kita tau harusnya sesosok manusia sudah masuk dalam fase perkembangan dewasa akhir. Selayaknya orang dewasa, maka ia akan tumbuh layaknya padi yang semakin merunduk karena isinya semakin berisi.

Bagaimana dengan kita, sudah semakin baguskah ibadah kita hari ini, sudah semakin cantikkah keimanan kita hari ini, sudah semakin baikkah aklak kita hari ini? bagaimna Shalat 5 waktu kita, sudahkah berjamaah kemasjid, Tilawah kita juga bagaimna, Qiamulail kita, ?  suadah baikkah? Kalua sudah maka memang perjalannan puasa kita sudah sesuai dengan ketentuannya, bila belum maka perlu kita koreksi apa yang tidak sesuai? mari introfeksi diri kita, apa yang belum benar pada diri kita? Apa yang masih salah? Apa yang kurang adan apa yangm musti kita perbaiki?

Kalaulah pertumbuan manusia sesuai fase perkembangannya, maka diseperdelapan hidupnya, pasti dia akan tumbuh sebagai sosok manusia dewasa yang semakin bijak, seperti padi semakin menua pastinya semakin baik dan semakin merunduk.

Disadari atau tidak sudah seperdelapan perjalanan bersama ramadhan untuk menuju derajat takwa telah kita lalui bersama, sudah seperdelapan perjalanan juga untuk menggapai cinta Allah SWT. “Wahai kaum Mukmin, kalian diwajibkan shoum, berpuasa sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa, sanggup menahan hawa nafsu.” (QS Al-Baqarah: 183).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, Allah berfirman yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat ini, seraya menyuruh mereka agar berpuasa. Yaitu menahan dari makan, minum dan bersenggama dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala. Karena di dalamnya terdapat penyucian dan pembersihan jiwa. Juga menjernihkannya dari pikiran-pikiran yang buruk dan akhlak yang rendah.

Allah menyebutkan, di samping mewajibkan atas umat ini, hal yang sama juga telah diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum mereka. Dari sanalah mereka mendapat teladan. Maka hendaknya mereka berusaha menjalankan kewajiban ini secara lebih sempurna dibanding dengan apa yang telah mereka kerjakan.(Tafsir Ibnu Katsir 1/313).

Firman Allah tentang puasa teruntuk orang yang beriman, dan semoga kita menjadi bagian dari orang orang yang beriman. Selain itu di dalam bulan Ramadan terdapat penyucian dan pembersihan jiwa serta menjernihkan diri dari pikiran-pikiran yang buruk dan akhlak yang rendah.


Singkat kata Ramadhan adalah bulan tarbiyah atau bulan pendidikan. Dalam setiap pendidikan pasti mengusahakan perbaikan kearah yang lebih baik. Kalaulah begitu adakah perbaikan pada diri kita? sudah sejernih apa hati pikiran kita dari sebelumnya, sudah bersihkah hati kita dan sudah semakin sucikah diri ini dari kemaksiatan. Ingat bahwa “Barangsiapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung, sedangkan barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi dan barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah”. (HR Bukhari). Somaga Ramadhan kali ini adalah ramadhan teristimewa dari Ramadhan ramadhan yang pernah kita lalui sebelumnya, semoga ramadhan hari ini, menjadi Ramadhan terbaik dari Ramadhan ramadhan yang pernah bersama kita dan semoga Berbaikan diri yang terjadi hari ini tetap terjaga di hari-hari paska Ramadan tahun ini. Aamiin.